"Ma, Papa dimana?" Raka yang sudah sampai dirumah kediaman orang tuanya, tak ingin membuang-buang waktu untuk menanyakan keberadaan sang Papa.
Anna yang saat itu sedang menonton tv menoleh dengan kening mengkerut.
"Raka? Ada apa nak?" Wanita paruh baya itu segera bangkit dari duduknya."Ada suatu hal yang ingin Raka tanyakan?"
"Papa sedang ada di ruang kerjanya."
Setelah mendapat jawaban, Raka langsung melesat pergi meninggalkan sang mama dengan wajah kebingungan.
Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Raka langsung masuk ke ruangan Benny, membuat sang Papa mendongak menatapnya.
"Ada apa Raka?" Tanya Benny yang saat itu terlihat sedang sibuk.
"Aku ingin bertanya sesuatu Pa." Jawab Raka setelah mendudukkan diri.
Benny melipat kertas yang tadi ia baca.
"Apa itu?"Raka memandanga sang papa dengan lurus, "Apa benar Papa mengambil perusahaan om Renaldi secara paksa?"
Kening Benny mengkerut dalam, darimana Raka mengetahui perusahaan Renaldi. "Apa maksudmu? Siapa yang mengatakannya?"
"Tante Salma, dia yang mengatakannya."
Jawaban Raka seketika membuat Benny tersentak kaget.
"Salma?" Tanyanya dengan ragu. Sejenak ia merasa pendengarannya keliru.
Raka mengangguk pelan. "Iya Pa. Dan satu hal yang harus Papa tau. Tante Salma dan Laura sudah menipu kita." Jawabnya dengan nada penuh emosi.
Detik itu juga Benny memajukan posisi duduknya, ia menatap Raka dengan lekat, "Menipu bagaimana maksudmu?"
Raka menghela nafas pelan, dia harus mengatakan kebenaran yang menyakitkan ini agar keluarganya tidak lagi dibutakan oleh sandiwara Salma ataupun Laura.
"Tadi Raka menyusul Laura ke rumahnya. Dan saat itu Raka mendengar dengan jelas kalau Laura menikah dengan Raka hanya karna ingin merebut kembali perusahaan papanya.
Awalnya Raka tidak percaya. Tapi dengan gamblang tante Salma mengakuinya. Dan yang paling mengejutkan ia melakukannya karna ingin menuntut balas atas kematian om Renaldi. Dia juga mengatakan Papalah penyebab kematian suaminya karna merebut perusaahan itu secara paksa sampai membuat Om Renaldi sakit-sakitan." Jujur saja ketika mengatakannya hati Raka kembali berdenyut sakit.
Sedang Benny, ia membulatkan matanya dengan sempurna, wajahnyapun sontak mengeras. Ia sudah mengerti akar permasalahannya sekarang. Namun beberapa detik setelahnya ia seperti mengendalikan diri.
Beberapa kali Benny menghela nafas panjang guna menetralkan dadanya yang bergemuruh hebat. Fakta yang Raka katakan sungguh menghantamnya dengan begitu telak.
"Salma salah faham. Papa tidak merebut perusahaan itu." Jawabnya dengan pandangan menerawang. Ingatan akan peristiwa beberapa tahun yang lalu kembali menyeruak dibenaknya.
Raka mengangguk pelan, "Raka juga berfikir seperti itu pa. Tapi kenapa tante Salma bisa salah faham?"
Benny menyenderkan punggungnya ke kursi, "Waktu itu Renaldi datang menemui papa untuk meminta sokongan dana. Jumlahnya lumayan besar karna perusahaannya sudah berada diambang kehancuran. Papa saat itu setuju untuk memberikannya pinjaman. Bahkan tanpa jaminan sekalipun.
Tapi saat itu Renaldi menolak dengan tegas, dia tidak ingin papa membantunya tanpa adanya jaminan. Berulang kali papa menolak tapi Renaldi memaksa. Akhirnya papa menyerah. Kami melakukan perjanjian tertulis, dan yang menjadi jaminannya saat itu adalah aset perusahaannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
RomanceLaura Adelia wanita berparas cantik yang harus rela dijadikan alat oleh sang ibu untuk mencapai tujuannya. Dia dijodohkan dengan Raka Aldrick Gunawan pewaris dari Gunawan Grup. Namun siapa sangka saat Laura pertama kali bertemu dengan Raka disaat it...