Secara dia adalah teman Taehyung sejak SMA tentu dia sudah paham benar.
"Gue denger mereka pacaran 3 tahun. Pacaran 3 tahun ngapain aja." kali ini Bona yang menimpali.
"Mereka pacaran sejak kelas satu tapi putus nyambung. Nggak ngerti gue juga." Yunhyeong memilih membereskan sketchbook miliknya.
"Beruntung jadi ceweknya."
Yunhyeong hanya mengulum senyumnya tak menimpali lagi ucapan Bona itu. Lagipula dia merasa tidak berhak untuk bicara banyak.
Sementara Taehyung terus berlari menuju fakultas ekonomi. Gedungnya ada di ujung depan. Semacam berlawanan dengan gedung fakultas teknik yang ada dibelakang. Baru kali ini dia menyadari itu jaraknya lumayan jauh.
"Lihat Joy nggak?" itu yang pertama kali dia tanyakan kepada siapapun yang dia temui.
Dan jawabnya sama, tidak.
Dia beralih ke gedung fakultas psikologi di sebelahnya. Masih dengan pertanyaan yang sama.
"Joy udah pulang sejak tadi."
Dan itu jawaban yang dia terima.
Taehyung semakin merutuki dirinya sendiri. Baru menyadari kebodohannya. Motornya masih tertinggal di parkiran fakultas teknik. Itu artinya dia harus kembali ke sana lagi. Semacam buang-buang waktu.
Itu siang menjelang sore saat Taehyung melajukan motornya menuju kostan Joy. Panas masih terasa menyengat. Bukan lagi Isabella yang kini menemaninya. Melainkan motor yang belum setahun ini dia pakai. Belum sempat diberi nama, katanya.
Sejak kuliah Joy memutuskan untuk ngekost tidak jauh dari kampus. Beda darinya yang tetap memilih pulang pergi dari rumah meski jauh.
Itu sebuah rumah sederhana bercat hijau muda. Yang kalau siang seperti ini sepi. Penghuninya sibuk sendiri-sendiri.
"Joy nggak ada." jawaban ketus Hayoung itu yang Taehyung terima bahkan sebelum dia bertanya.
"Kemana aja lo?" kali ini giliran Nahyun tak kalah ketusnya.
Mereka ini teman kost apa kumpulan ibu tiri. Taehyung mengernyit bingung.
Hayoung kebetulan adalah teman satu fakultas dengan Joy. Sementara Nahyun, siapa yang tidak kenal Nahyun.
Taehyung hanya tersenyum menghadapi tingkah dua orang itu.
"Kalian lagi main drama Turki?" tanyanya lalu duduk di kursi teras walaupun tanpa dipersilahkan.
Hayoung hanya berdecak tak peduli. Sama halnya dengan Nahyun disampingnya sibuk membaca buku ditangannya.
"Panggilin Joy atau gue masuk sendiri?" ancam Taehyung lagi.
"Ya masuk aja, biasanya juga gitu." jawab Hayoung santai.
Toh kost-kostannya bebas. Tidak ada ibu kost galak disana. Pemilik kost tinggal di rumah terpisah. Berjarak beberapa rumah dari sana.
Taehyung hanya tersenyum. "Dapet salam dari Moon Jongup." ucapnya sebelum beranjak masuk.
Entah serius atau hanya untuk menggoda Hayoung saja. Yang jelas Hayoung tampak senang. Membuat Nahyun disampingnya langsung melirik sinis.
"Ada orang nggak?" Taehyung nyelonong begitu saja setelah membuka pintu kamar Joy.
Joy ada disana didepan laptopnya. "Bisa nggak ketuk pintu dulu?"
"Ulangi?"
"Nggak usah."
Taehyung berdecak setelah tau Joy ternyata menonton drama korea.
"Kirain ngerjain tugas."
"Bosen tugas terus, ini lagi seru."
"Tadi nyariin? Hape gue lowbat. Jimin lupa nyampein" Taehyung jawab sendiri sebelum Joy bertanya. Mungkin Joy ingin tau tentang itu.
"Lowbat tapi buat komen instagram masih bisa."
"Kamu lihat?"
"Nggak sengaja."
"Cemburu?"
"Nggak." jawab Joy yakin. Untuk apa dia cemburu, kekanakan.
