22

3.5K 567 38
                                    

"Kalau lo masih ingin nangis, nangis aja."

Seperti biasa saat Joy sedang gundah, Nahyun akan ada disana. Rasanya sudah lama sekali dia berada dalam situasi yang sama seperti ini. Saat Joy habis bertengkar dengan Taehyung dulu. Joy akan menangis bersamanya.

Dan kali ini ditambah Hayoung. Bertiga dalam kamar Joy bersama malam yang mulai larut.

"Dia itu nggak pernah berubah, egois." Joy sambil memeluk bantal dalam dekapannya. Sisa-sisa airmatanya masih terlihat jelas. Matanya sembab, hidungnya memerah.

Nahyun hanya diam, Hayoung juga. Memilih mendengarkan Joy meluapkan isi hatinya.

"Dari dulu cemburunya suka nggak beralasan."

"Tapi kali ini beneran udah keterlaluan."

"Gue nggak enak sama Yunhyeong. Kalau gue nggak ikut dia, nggak akan kayak gini."

"Yunhyeong pasti ngerti." hibur Nahyun. Dia tentu tak ingin Joy terus menyalahkan dirinya sendiri.

"Kenapa sih yang namanya Kim Taehyung itu menyebalkan, nggak peka, kesel gue kesel." gregetan sendiri Joy mengatakannya. Sambil mencengkeram erat batal dalam genggamannya.

"Cowok emang tercipta nggak peka." sahut Hayoung.

Joy mengangguk setuju.
"Termasuk Jongup?" kali ini dia melirik Hayoung.

Baru ingat tadi dia meninggalkan Hayoung berdua Jongup diluar.

Sedikit ragu Hayoung mengangguk lalu tersenyum.

"Udah sampai mana hubungan lo sama Jongup?

"Nggak sampai mana-mana, cuma temen."

"Jangan bohong." selidik Joy. Karena raut wajah Hayoung justru berkata lain.

"Kok jadi ngebahas gue sih."

"Gue lagi males ngomongin Taehyung, mending ngomongin lo sama Jongup aja." ucap Joy, dia mulai menyunggingkan senyumnya.

"Cuma ngobrol biasa nggak ada kemajuan."

"Kenapa jadi sama anak arsitektur semua sih? Terus gue sama siapa?" protes Nahyun.

"Apa gue sama Yunhyeong aja? Yunhyeong kok ganteng ya sekarang. Dulu pas SMA kayaknya biasa aja." lanjutnya lalu tertawa sendiri.

"Katanya lo haters anak arsitektur." timpal Joy.

"Tapi anak teknik keren kalau dilihat-lihat." lagi-lagi Nahyun menertawai omongannya sendiri.

"Udah lo sama Bobby aja."

Nahyun langsung melotot dengan ucapan Hayoung itu.

"Kok jadi Bobby?"

"Bobby jomblo, lo jomblo udah jadian aja."

"Nggak ada pilihan lain apa?" Nahyun mulai memekik heboh.

"Bobby kalau dilihat lama-lama ganteng juga mirip Taeyong." sahut Joy ngawur.

Tentu Nahyun tidak terima. Enak saja Taeyong disamakan dengan Bobby.

"Jauuuuuhhhhh." pekiknya.

Yang hanya ditertawai Hayoung, Joy juga. Setidaknya untuk sekarang sedikit bisa melupakan masalahnya.

Hampir tengah malam tapi Joy masih belum bisa memejamkan matanya. Nahyun dan Hayoung sudah kembali ke kamarnya masing-masing. Saat sendirian seperti ini pikiran kalut itu datang lagi.

Agar ragu Joy ingin ngechat Taehyung duluan. Tapi tidak dia lakukan. Untuk sekarang biarkan saja dulu. Biar Taehyung menyadari kesalahannya.

Sampai kemudian smartphone yang masih dalam genggamannya bergetar.

Line

Taehyung
Maaf

Joy mengernyit. Cuma itu? Ingin dia membalas

Minta maaf ke Yunhyeong jangan ke gue

Tapi dia menghapusnya. Dia ganti mengetik

Gue udah maafin lo

Dan sama, Joy menghapusnya. Kemudian mengetik

Tidur, udah malem

Lagi-lagi Joy menghapusnya. Kali ini dia mengetik panjang

Tau nggak?
Kalau kamu marah, aku lebih.
Kalau kamu cemburu, aku lebih.
Kalau kamu tidak suka, aku lebih.
Kalau kamu sakit, aku lebih.
Kalau kamu sayang aku, aku lebih.

Joy terdiam sejenak lalu menghapusnya.

Joy
Iya

Dan dia hanya membalas itu.

Don't Say Goodbye | VJOY #3✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang