Taehyung tampak ragu. Ini sebuah keputusan besar. Masa dia tidak minta persetujuan Joy dulu.
"Kalo cewek lo nggak ngebolehin terus gimana?" Jimin yang menimpali.
Taehyung terlihat berpikir. Benar juga apa Joy akan setuju? Dulu Joy memang sempat bilang ngekost saja daripada setiap hari pulang pergi jauh. Dan sekarang itu akan Taehyung lakukan. Tapi bukan ngekost melainkan mengontrak sebuah rumah dengan teman-temannya.
"Ajak aja cewek lo lihat rumahnya." sahut Yunhyeong.
"Ajak juga Hayoung." imbuh Jongup.
Dan langsung mendapat pukulan penggaris dari Sowon. "Cewek mulu yang ada di otak lo."
"Lo juga cewek." Jongup tak mau kalah.
"Dia dan Bona cewek jadi-jadian." sahut Jimin bukannya membela sang pacar.
Dan langsung mendapat cubitan dari Sowon.
"Apaan bawa-bawa gue." Bona ikut tidak terima.
"Jadi kapan lo pindahannya?" kali ini dia beralih ke Taehyung.
"Kalian duluan ntar gue nyusul." jawab Taehyung ragu. Ragu karena dia belum ijin Joy.
Iya cuma pacar. Tapi kesannya seperti pacar itu tidak ada hak. Begitu?
"Ya udah gue ikut kalian." ucap Taehyung akhirnya.
Soal Joy itu urusan belakangan. Tanpa sadar dia sudah menomorsekiankan pacarnya sekarang.
Rumah itu dua lantai. Tidak terlalu besar tapi nyaman. Ada halaman yang cukup untuk parkir dua buah mobil. Ada 2 kamar di bawah dan 4 kamar di lantai atas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yang cewek dibawah aja. Kan udah kodratnya cewek di bawah." ucap Jimin dan langsung mendapat amukan dari Sowon.
"Biar deket dapur maksudnya, yang." lanjutnya memberi alasan.
"Deket dapur juga nggak bakal ada yang masak." timpal Jongup matanya sibuk mengitari seluruh isi ruangan.
"Bantu bawain barang-barang gue napa." sungut Bona. Dia daritadi sibuk sendiri dengan barang pindahannya.
Tapi tak ada yang bergeming. Dasar teman kurang ajar.
"Kamar gue yang jendelanya ngadep depan kan?" Taehyung baru turun bersama Yunhyeong dari lantai atas.
Sejak awal dia memang ingin kamar yang view jendelanya menghadap depan. Biar tidak jauh beda dengan kamarnya di rumah. Kalau jendelanya menghadap ke samping yang tampak hanya rumah tetangga. Padahal menghadap depan juga sama. Toh depan juga rumah tetangga. Bedanya cuma terpisah jalan.
"Gue yang deket kamar mandi." Yunhyeong juga sudah menemukan pilihannya.
"Terserah kalian. Yang penting deket tangga punya gue." sahut Jimin.
"Gue yang mana aja. Nggak mau ribet kayak emak-emak." imbuh Jongup.
"Bantuin gue woyyy." teriak Bona menyeret koper besar di tangannya.
"Seisi rumah lo bawa kesini apa gimana?" heran Taehyung. Tapi dia beranjak juga untuk membantu.
Koper besar merah marun itu kini berpindah ke tangannya. Diikuti Bona dan Yunhyeong dibelakangnya.
Sementara Jimin Sowon masih asik pacaran. Dan Jongup sibuk kesana kemari memeriksa seluruh ruangan.
Untuk seterusnya mereka akan tinggal disini. Biar kalau mengerjakan tugas gampang. Itu alasannya.
***
Line
Joy Dimana?
Taehyung terdiam. Padahal tanda read pasti sudah ada disana. Tergesa dia mengetik sesuatu.
Taehyung Di kostan temen, lo udah pulang?
Joy Belum, lagi sama Hayoung nunggu Nahyun
Taehyung Kalo udah nyampe kost bilang, gue mau kesana
Joy Iya
Taehyung Aku sayang kamu
Joy mengernyit. Tumben, ini anak kesambet apa?
Sempat ingin balas aku sayang kamu juga tapi tidak dia lakukan. Dia justru hanya bengong menatap layar smartphonenya.
Taehyung Yang?
Taehyung Joy?
Taehyung Joy Joy di dinding diam-diam merayap datang seekor nyamuk lalu ditangkap
Joy lekas menggeleng. Kalau tidak segera dia balas Taehyung akan semakin ngespam.
Joy Sayang obatnya jangan lupa diminum biar nggak kumat
Taehyung Sayang musnah kamu
Tidak ada balasan. Tapi Taehyung tak kehabisan akal.
Taehyung Sayang? Baby?
Joy Iya babuku
Taehyung Baby i love you
Taehyung Love you love you so much
Taehyung And i miss you when you're gone
Taehyung Baby i need you need you need you so much
