19

3.7K 545 27
                                    

"Gila lo ya bolos rombongan."

Taehyung menatap tak percaya teman-temannya secara bergantian. Kuliah pagi ini seakan cobaan hidup bagi mereka. Cuma 2 sks tapi harus berangkat pagi. Malas, ngantuk, banyak alasan.

Sebenarnya Taehyung juga ingin bolos. Tapi jatah absennya sudah terpakai saat dia sakit. Jadi sayang kalau ingin bolos lagi.

"Gue titip absen." Jongup yang sudah berkalung handuk di lehernya justru merebahkan kembali dirinya dalam sofa.

"Gue ntar agak siangan aja. Cuma 2 sks ini males bolak-balik." Yunhyeong yang biasanya rajin ikut terbujuk rayuan setan.

Taehyung berdecak.

"Jimin mana?" tanyanya. Karena temannya satu itu belum menampakkan batang hidungnya.

"Belum bangun di kamar Sowon, bangunin aja kalau lo berani." tantang Jongup.

Ide gila. Tentu saja Taehyung tidak mau melakukannya.
Dia malah mengacak-acak rambutnya sendiri frustasi.

"Gue nggak mau absenin kalian. Gue nggak pinter jiplak tanda tangan."

Dan tak ada yang bergeming. Mentang-mentang matkul manajemen konstruksi dosennya santai. Jadi mereka meremehkannya.

"Jadi gue beneran berangkat sendiri?" Taehyung masih berharap salah satu dari Jongup atau Yunhyeong tergerak hatinya.

Tapi nihil.

"Sama gue." Bona baru keluar dari kamarnya. Sibuk memeriksa kembali isi tasnya.

"Ya udah lo bareng gue aja."

Eh? Bona langsung mendongak dengan ajakan Taehyung itu. Tumben? Biasanya Taehyung tak pernah mengajaknya.

Sebenarnya mengajak yang lain juga tidak pernah. Pernah sesekali berangkat dengan Jongup tapi jarang. Bona ingat Taehyung pernah bilang tidak suka boncengin cowok. Jadi biasanya dia lebih sering pulang pergi kuliah seorang diri. Atau bersama Joy kalau kebetulan jadwal mereka tidak bertabrakan.

Tapi kali ini?

"Lo udah siap kan? Udah hampir jam 7."

Dan Bona seketika tersadar dari lamunannya.

"Udah." jawabnya singkat.

Kenapa dia harus segugup ini. Bona merutuki dirinya sendiri.

Taehyung cuma mengajaknya berangkat bareng tidak lebih. Dia terus mengingatkan dirinya sendiri.

"Duluan." pamitnya pada Jongup dan Yunhyeong yang masih bertahan di sofa dengan wajah-wajah kusutnya.

Dan hari itu untuk pertama kalinya dia naik motor Taehyung. Sewajarnya teman bahkan Bona cukup tahu diri untuk tidak pegangan pada Taehyung.

Berada di belakang punggung Taehyung sedekat ini saja sudah cukup baginya.

Menatap Taehyung dari belakang saja sudah cukup baginya.

Bicara dengan Taehyung secukupnya saja sudah cukup baginya.

Walau Taehyung hanya bilang kalau nasi uduk depan kampus itu enak. Saat mereka melewatinya, Bona harus coba. Cuma bicara itu tidak lebih.

Dan Bona sudah senang. Karena sejak dulu sampai sekarang memang disitulah posisinya. Hanya mencintai dalam diam.

Tiba-tiba perasaannya menghangat meski pagi ini masih terasa sangat dingin.

Tanpa dia sadari ada perasaan lain yang terluka.

Joy

"Wah skandal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah skandal." pekikan Nahyun itu bahkan tak membuat Joy bergeming dari tempatnya.

Dia masih membeku di parkiran. Tidak ada yang salah kan dengan penglihatannya? Itu Taehyung dan motornya, Joy kenal betul. Suara motornya yang berisik seantero kampus dia sudah hapal. Tapi Taehyung tidak sendiri. Dia bersama Bona.

Bona diatas motor Taehyung.

Sepagi ini? Iya mungkin dia juga kepagian hari ini. Dan Joy menyesali itu. Harusnya dia tadi menunggu Hayoung saja. Tapi karena dia sudah siap jadi memilih pergi lebih dulu dengan Nahyun.

Dan yang dia lihat sekarang?

Kenapa gedung fakultas psikologi harus ada di depan? Kenapa gedung fakultas ekonomi juga ada di depan? Kenapa juga parkiran mereka ada di depan? Pertanyaan tidak penting itu justru terbesit di benak Joy.

Itu jadi membuat anak teknik yang gedungnya dibelakang bisa melewatinya dengan sesuka hati. Menyebalkan.

"Samperin. Sebagai haters anak arsitektur gue nggak terima." justru Nahyun yang emosi.

"Nggak usah." dan cuma itu yang keluar dari mulut Joy.

Dia bukan tipe orang yang suka cari masalah. Dia akan minta penjelasan Taehyung tapi tidak sekarang.

Nahyun hanya meliriknya bingung. Joy memilih melangkah gontai masuk gedung fakultasnya. Ingin Nahyun mengikuti mengekori Joy tapi baru ingat dia ada kelas pagi.

Jadi dengan kesal dia menuju fakultasnya sendiri.

Jika diamku adalah emas

Maka aku akan memilih diam

Dan menjadi orang yang kaya hati

-Joy

Joy menulis itu pada bagian belakang buku yang dia pegang lalu menutupnya.

Don't Say Goodbye | VJOY #3✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang