Siang itu Taehyung terus saja sibuk mengemasi barang-barangnya tanpa memperdulikan beberapa pasang mata yang menatapnya tajam. Tinggal sebagian lagi karena sebagian besar sudah dia bawa kemarin.
"Lo beneran pindah?" tanya Jimin yang bersedekap di pintu.
Taehyung hanya mengangguk. Tangannya sibuk mengepak pakaian ke dalam tas ranselnya.
"Lo kok tega ninggalin kita." Bona yang duduk di depan Taehyung seperti tidak rela.
Padahal dalam hatinya ingin berkata
"Lo kok tega ninggalin gue."Tapi dia masih cukup sadar diri.
"Kan masih ketemu tiap hari di kampus."
"Rasanya beda."
"Sama aja."
"Ya beda lah. Kalau di kampus kan ketemunya cuma bentar." sangkal Sowon.
"Terus kenapa?"
"Nanti ada yang kangen." Sowon melirik Bona.
Yang dilirik hanya diam saja. Keputusan Taehyung yang tiba-tiba pindah membuat mood Bona memburuk.
"Siapa yang kangen?" seperti sengaja Taehyung menanyakannya. Padahal dia sudah bisa menebak kemana arah omongan Sowon.
"Bona." dan Sowon jawab dengan lugasnya.
Taehyung sempat melirik Bona. Gadis itu tidak bereaksi apa-apa. Tidak juga marah pada ucapan Sowon. Hanya menunduk dengan wajah yang sedikit murung.
"Gue tau gue emang ngangenin." Taehyung tertawa setelahnya. Hanya untuk memecah rasa canggung yang tiba-tiba menyergapnya.
"Lo tuh nggak tau." potong Bona cepat. Entah apa maksudnya.
Dia juga seperti tidak sadar mengatakannya. Dia tidak peduli kalau sekarang Taehyung mungkin sudah tahu perasaannya.
Yang Bona pikirkan hanyalah ketika Taehyung pergi dari rumah ini, itu artinya mereka akan perlahan menjauh. Lalu keadaan akan kembali seperti dulu. Saat mereka hanya teman satu jurusan yang bertemu seperlunya. Dan tidak sedekat sekarang.
"Iya mungkin gue nggak tau. Lebih baik gue nggak tau."
Dan yang Bona tangkap, ucapan Taehyung itu menyiratkan kalau sebenarnya dia sudah tahu.
Sedikit membuat perasaan Bona mencelos hampa. Taehyung bilang lebih baik tidak tahu, itu artinya dia berusaha mengabaikan perasaan Bona untuknya.
"Iya cowok emang suka pura-pura nggak tau." sindir Sowon.
Taehyung hanya diam membenarkan. Kalau dia tidak bisa membalas perasaan Bona padanya, lebih baik dia pura-pura tidak tahu. Dan tetap menjaga pertemanan mereka.
"Kok jadi panas gini sih?" Jimin lalu tertawa. Menyadari pembicaraan ini mulai serius.
"Lo sama cewek lo kenapa?" tanyanya kemudian.
Itu juga yang sebenarnya ingin Bona tanyakan.
"Lagi nggak mau bahas itu."
"Gue bilang juga apa. Cewek itu harus dibikin luluh biar nurut terus."
"Cewek gue bukan Sowon."
"Kenapa bawa-bawa gue?" sahut Sowon tak terima.
Taehyung tak peduli. Tiba-tiba dia merasa muak pada dirinya sendiri. Karena perbuatannya, sekarang Joy semakin menjauh. Iya dia memang pantas dijauhi, dia memang pantas dibenci.
"Cewek lo marah lo clubbing sama kita?"
Kali ini Taehyung mengangguk.
"Iya.""Terus lo putusin?" tebak Jimin.
"Gue cowok, gue nggak bakal mutusin duluan."
"Kalau cewek lo yang minta putus?" kali ini Sowon yang bertanya.
Sejenak Taehyung terdiam.
"Gue bakal lepasin." jawabnya.
Agak ragu dengan yang dikatakannya. Tapi memang begitu kan yang seharusnya? Kalau orang yang kita sayang tidak ingin lagi berada di sisi kita, kita tidak punya pilihan lain selain melepaskannya.
Seperti pasir di tangan semakin erat kita menggenggam semakin cepat dia akan menghilang.
Begitu kan? Jika ada yang melukai Joy, orang itu pantas menghilang. Termasuk dirinya sendiri.
Dan ucapan Taehyung itu membuat senyum Bona seketika mengembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say Goodbye | VJOY #3✔
Fanfic"Sejauh apapun gue berlari baliknya ke lo juga." A sequel to Move On