Nick membuka kotak persegi panjang yang selama tiga tahun disimpannya. Kotak yang berisi surat dan sebuah kalung. Nick telah membaca isinya walaupun surat tersebut bukan ditujukan untuknya. Katakan dia lancang, tapi rasa penasaran serta sakit hati telah membuat Nick melakukannya.
Benda tersebut adalah peninggalan Ellisa. Pesan terakhir sebelum istrinya menghembuskan napas terakhir. Nick masih menyimpannya dengan baik. Dia tidak berniat membuangnya walaupun hatinya telah dikhianati, karena dia mempunyai firasat jika suatu saat pasti benda tersebut berguna.
Nick tersenyum licik. Niatnya hanya ingin menyimpan benda tersebut, tetapi sekarang dia harus menyerahkannya pada pemilik sesungguhnya. Dulu dia berpikir akan membalas rasa sakit hatinya dengan tetap menyimpan benda tersebut dan membiarkan laki-laki itu tetap membencinya. Namun, ternyata dia salah. Laki-laki itu ternyata membalasnya lebih dulu lewat Erika. Licik.
Sial. Keputusannya untuk membebaskan Erika ternyata salah. Harusnya dia tetap mengurung wanita itu dalam rumahnya atau kalau perlu dia mengikatnya untuk dirinya sendiri selamanya.
Setelah kepergian Erika ternyata separuh jiwa Nick terasa kosong. Keberadaan Erika selama dua bulan di rumahnya telah membuat dunianya berubah. Hatinya yang beku lama-lama mencair. Dia merindukan Erika. Walaupun wanita itu terlalu keras kepala dan kadang sulit untuk dikendalikan, namun ternyata itu mampu menarik perhatian Nick.
Bagaimana pun caranya Nick harus segera menyelamatkan Erika dan membawanya kembali ke rumahnya. Dia tidak akan kalah untuk yang kedua kalinya.
***
"Wow... lihat siapa yang datang? Seorang Nick Gibson Mackenzie berada di kantor Mark Taylor," laki-laki itu terkekeh tapi Nick tidak.
Mark memajukan tubuhnya kemudian menopang dagunya dengan kedua tangannya di atas meja. Batinnya bersorak ternyata laki-laki itu datang juga untuk menyelamatkan wanita itu. Umpannya ternyata berhasil.
"Apa yang membawamu datang kemari Tuan Mackenzie?" tanya Mark dengan seringainya.
Nick tidak langsung menjawab dan hanya menampilkan wajah datarnya di hadapan Mark.
"Oh..., aku tahu, pasti kau datang ke sini untuk membebaskan wanita itu, katakan jika aku salah," kata Mark dengan penuh percaya diri.
Mark tidak terkejut kalau laki-laki itu tau bahwa Erika berada di rumahnya. Seorang Nick bisa melakukan apa pun yang dikehendakinya termasuk mencari tahu keberadaan Erika.
"Kau salah," balas Nick membuat Mark terkejut karena dugaannya salah.
"Lalu ada urusan apa kau datang ke sini?" Raut wajah Mark berubah menjadi tidak bersahabat.
"Urusanku denganmu tiga tahun yang lalu dan tidak ada hubungannya dengan wanita yang kini sedang berada di rumahmu," ucap Nick yang masih berdiri di hadapan Mark.
"Kita tidak pernah ada urusan apa pun Tuan Mackenzie, dan jangan bicara seolah kita adalah teman dekat yang sudah lama tidak bertemu." Mark berdiri memutari meja kerjanya yang besar. Wajahnya terlihat tidak suka.
"Kita memang tidak pernah bersahabat bukan?" ucap Nick sarkas.
Mark memberikan tatapan tajam pada Nick. Kehadiran laki-laki itu di kantornya membuat darahnya mendidih.
"Jangan basa-basi katakan apa yang kau inginkan, aku tidak punya banyak waktu untuk meladenimu." Mark menatap Nick seolah menyalurkan semua kebenciannya.
Nick tersenyum miring kemudian mengeluarkan sebuah kotak persegi panjang dari dalam saku jasnya. Mark mengamatinya dengan penasaran. Nick meletakkan kotak tersebut di atas meja. Mark mengerutkan keningnya semakin penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save You - e-book di PS
RomanceErika Louis Simpsons, Wanita yang dijual suaminya sendiri Joshua Daniel Hoffman karena terlilit hutang hingga mereka bangkrut membuat Erika membenci dan tidak mempercayai makhluk yang bernama laki-laki. Nick Gibson Mackenzie, laki-laki yang ditingga...