4. I am different

15.6K 1K 34
                                    

Suasana menjadi hening ketika Joshua, laki-laki yang telah menjadi suaminya selama tiga tahun itu meninggalkan Erika sendiri di dalam perpustakaan tersebut. Tubuhnya masih terduduk di atas lantai keramik yang dingin. Airmatanya sudah tidak ada lagi tapi perasaannya telah hancur bersama dengan kepergian Joshua.

Suaminya benar-benar telah menjualnya. Apa yang akan dilakukannya sekarang?  Hidup dengan laki-laki asing yang telah membelinya.

Dia memejamkan mata dan sekali lagi berharap kalau ini hanyalah sebuah mimpi, dan akan segera berakhir ketika dirinya membuka mata. Tapi hal itu tidak terjadi, karena ketika dia membuka mata, Erika tetap berada dalam perpustakaan tersebut.

"Nyonya, saya akan mengantarkan Anda ke kamar." Tiba-tiba seorang maid yang menyambutnya tadi sudah berdiri tidak jauh dari Erika dan berbicara padanya.

"Tidak perlu, pergilah," pinta Erika dengan suara yang lemah. Rasanya dia tidak ingin berbicara pada siapapun saat ini.

"Tuan akan marah bila saya tidak mengantarkan Nyonya untuk beristirahat," ucap maid itu kembali.

"Aku tidak peduli," balasnya sinis.

"Baiklah saya akan menunggu sampai Nyonya bersedia ikut dengan saya," ujarnya yang masih berdiri di tempatnya semula.

"Pergilah," usir Erika lirih.

Tapi maid tersebut tidak menghiraukan perkataan Erika dan masih berdiri di sana membuat Erika semakin geram dan menatap tajam padanya.

"Aku bilang pergi!!" teriak Erika yang mampu memecahkan keheningan di perpustakaan tersebut.

"Baiklah saya tidak akan memaksa lagi, saya akan meninggalkan Anda disini," ucapnya sopan sambil berlalu pergi meninggalkan Erika yang masih terduduk di atas lantai.

***

Nick sedang berada di kamarnya melonggarkan dasinya yang terasa begitu menyesakkan ketika wanita tua yang ternyata adalah kepala maid rumahnya telah masuk.

"Wanita itu menolak Tuan," ucapnya sopan kepada Nick.

"Aku yang akan mengurusnya, pergilah lanjutkan pekerjaanmu," ujar Nick pada wanita tua tersebut.

"Baiklah Tuan, permisi," balas wanita tersebut kemudian meninggalkan kamar Nick.

Nick menarik napas dan mencopot dasi di lehernya, setelah itu dia berjalan menuju tempat di mana wanita yang baru saja dititipkan suaminya itu berada.

Dia sedikit menyesal karena telah berurusan dengan rumah tangga orang lain. Seharusnya ia menolak tawaran Joshua waktu itu. Tapi sudahlah kontrak perjanjian itu telah ditandatangani.

Dan sekarang adalah waktunya bagi Nick untuk memperlakukan tamunya itu dengan sebaik-baiknya.

Nick melangkah masuk dan melihat Erika yang tengah terduduk di atas lantai dengan kepalanya yang menunduk, kedua tangannya mengepal. Nick tahu wanita itu mungkin masih terkejut dan marah.

"Sudah ku bilang pergilah," ucap Erika ketika merasa ada orang yang datang tanpa melihat siapa orang tersebut.

"Ini rumahku kau tak berhak mengusirku," balas Nick yang langsung membuat Erika mendongakkan kepala dan menatap laki-laki yang sedang berdiri dihadapannya.

Demi Tuhan laki-laki ini malaikat atau iblis yang bisa dengan mudah memberikan kontrak perjanjian tersebut pada suaminya.

"Berdirilah," perintah Nick dengan suara dingin.

Erika tidak meresponnya tetapi malah terkekeh. "Kau tidak perlu bersikap baik terhadapku."

"Baiklah kalau begitu, aku sudah mencoba bersikap baik tapi kau tidak menyukainya, mungkin ini satu-satunya cara agar kau mau menurut," ujarnya pada Erika.

Save You - e-book di PSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang