7. New York and Mark

15K 1K 25
                                    

Erika sedang berdiri di tepi kolam renang yang berada di halaman belakang rumah Nick. Menikmati kesejukan udara di pagi hari setelah menyelesaikan sarapannya. Biasanya, dia akan memilih kembali ke kamar, tapi Erika sedang memikirkan perkataan Nick beberapa hari yang lalu di malam dirinya hendak melarikan diri dari rumah ini.

Erika berpikir apakah benar suaminya akan menjualnya pada laki-laki lain jika Nick tidak bersedia menerima perjanjian yang diberikan Josh? Erika bergidik jika itu sampai terjadi.

Erika membenci Josh tapi jika semua yang dikatakan Nick itu benar maka dia akan lebih membenci suaminya itu.

Tapi memang benar selama berada di rumah Nick, laki-laki itu tidak pernah memperlakukannya dengan tidak baik bahkan sangat baik terhadapnya, dibalik sikapnya yang begitu dingin. Tapi Erika tidak bisa mempercayainya begitu saja. Cukup sekali dia percaya pada laki-laki kemudian dihancurkan oleh suaminya sendiri.

Erika mengambil napas kemudian mengembuskannya. Dia membalikkan badan berjalan meninggalkan taman belakang rumah itu. Kakinya berjalan menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.

Erika terkejut ketika mendapati seorang pelayan berada di dalam kamarnya sedang membereskan pakaian dan memasukkannya ke dalam koper.

Apakah laki-laki itu mengusirku?

Pikiran Erika kembali ke malam itu, malam dimana Nick berkata mudah baginya untuk membuangnya begitu saja di pinggir jalan.

"Apakah anda sudah siap Nyonya?" tanya Hannah yang tiba-tiba muncul di belakangnya.

Erika sedikit terlonjak kemudian berbalik, "Apa maksudmu Hannah?" tanya Erika yang tidak mengerti sama sekali.

"Anda akan berangkat ke New York bersama dengan Tuan Nick," jawab Hannah sopan.

"New York?" tanya Erika kembali.

"Benar Nyonya, pakaian anda telah selesai dibereskan dan silakan Anda bersiap-siap terlebih dahulu, mobil telah menunggu anda di bawah." ucap Hannah menjelaskan.

Setelah itu Hannah keluar meninggalkan Erika yang masih berdiri mematung di tempatnya.

New York

****

Mobil yang ditumpangi Erika melaju meninggalkan mansion milik Nick menuju ke bandara. Erika sendirian di dalam mobil tersebut bersama dengan sopir yang akan mengantarkannya, tidak ada Nick. Lalu kemana laki-laki itu pikirnya.

Tak butuh waktu lama mereka telah sampai di sebuah bandara tetapi bukan bandara pada umumnya namun bandara khusus jet pribadi.

Erika turun dari mobilnya dan melihat keadaan sekeliling bandara tersebut. Dan tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang yang ternyata adalah Nick.

Tanpa basa-basi Nick memaksa Erika untuk berjalan mengikuti langkah kakinya tanpa melepaskan cekalannya pada lengan Erika. Rasanya seperti diseret ketika kakinya yang mungil mengikuti langkah kaki besar milik Nick.

"Lepaskan aku!" perintah Erika mencoba melepaskan cekalan tangan Nick dengan sebelah tangannya yang bebas tapi hasilnya nihil, Nick malah mengeratkan cekalannya membuat Erika sedikit meringis menahan sakit.

Setelah itu mereka masuk ke dalam jet pribadi. Nick mengempaskan tubuh Erika di salah satu kursi dalam jet tersebut. Erika meringis memegangi tangannya.

"Diam dan duduklah!" perintah Nick kemudian mengambil tempat duduk di sebelahnya setelah selesai memasangkan sabuk pengamanan di perut Erika.

Erika membuang wajahnya tidak ingin menatap wajah laki-laki itu yang semakin hari semakin membuatnya muak. Kemudian Erika berpikir kenapa Nick harus repot-repot membawanya ke New York apakah dia takut kalau dirinya akan melarikan diri ketika Nick tidak ada di rumah?

Save You - e-book di PSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang