"Keping Ketiga Belas"

3.2K 474 110
                                    



"Keping Ketiga Belas"




Renata Dahlia


Renaaaaaaaaaaa

IYA RUNAAA><

12.35, kok runa belom bobo?

Ga nyantuk

Lu juga napa belom tidur?

Lagi main the sims hehehe

Rena sedang membuat visualisasi suku boboho lewat the sims.

Sampe tahan nggak bobo //sedang bergelora//

Y.

Hape runa pecah lagi ya?

Hahh? Paan si ren wkwk

Kok jawabnya cuma 'y'?

Yhaaa bodoooo haha

Ren

Salah gak si kalo gue ambis pen dapet rengking satu?

Kenapa salah? Kan itu tekad yang baik.

Asal runa jalaninnya juga pake jalan yang baik,

pasti gak ada salahnya.

Wedhee. Hahahaha

Ada hikmahnya juga ya ren lu nonton mama dedeh tiap pagi

Iiih runaaa. Itu kan papa rena yang nontoh

*ninton

*NONTON

Hahaha y. Typo mulu luu

Thanks ya ren udah ngehibur.

Dah ah. Gue mo belajar dolo.

Eh gue gabisa bobo

Dah capek belajar

Ren

Dah tidur lu ya?


Aruna termenung menatap layar ponselnya. Pesan yang dikirim dan diterima sekitar dua bulan lalu itu berulang kali dia baca, tidak peduli meski matanya selalu terasa pedas setiap kali ia menatapnya. Gadis itu sendiri tidak paham mengapa dirinya merasa sedemikian marah—meski marah bukanlah kata yang tepat untuk mendefinisikan apa yang dia rasa saat ini, tapi Aruna sudah tak memiliki cukup daya untuk menganalisis perasaan.

"Teh, nggak berangkat kamu?" Seorang wanita yang tengah sibuk mengemasi makanan, berseru dari ruang dapur. Suara itu mengejutkan Aruna yang tengah tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Bangkit dari duduk, Aruna mengusap wajahnya sebelum menoleh dan tersenyum ke arah ibunya. Ia juga menganggukkan kepala, menjawab bahwa ia akan berangkat sekarang juga.

Ia tidak perlu siapa-siapa, ia bisa menyembuhkan semua luka yang pernah ia cicip setiap rasanya.

Aruna mengangguk lagi, lebih sebagai stimulus dalam rasa percaya yang dia bangun untuk dirinya sendiri.

[ON HOLD] Di Balik KulminasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang