Vancouver, Kanada
Victoria sedang sibuk menelepon kesana-kemari sejak pagi, bahkan wanita itu seolah sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menyentuh sarapan bahkan makan siangnya. Tapi semua orang terlihat senang hari ini, kecuali Archer yang terus berada dikamarnya, seperti biasa. Memaksa otak kecilnya untuk bisa memahami grafik yang terus bergerak tiap detiknya. Bibinya bilang ini adalah grafik saham yang seharusnya menjadi sebuah mainan bagi anak-anak seperti dirinya. Archer tidak mengerti apa maksudnya tapi seperti biasa, ia selalu patuh pada setiap ucapan Max, pamannya yang selalu membelikannya banyak hal bahkan ketika terakhir kali nilai ujiannya mendapatkan nilai sempurna dan ia mendapatkan sebuah mansion di Bekshire, Inggris.
"Archer! Kenakan tuksedo mu dan jangan lupa dasi kupu-kupu hitam yang kemarin bibi belikan untuk mu. Aku memesannya secara khusus untuk mu." Ucap Victoria yang mengintip dari balik pintu kamar Archer.
Tidak ada suara.
Archer hanya memberikan sebuah anggukkan kepala kemudian segera menutup laptopnya dalam gerakan yang tidak buru-buru seperti apa yang anak seusianya lakukan. Ia tampak sangat elegan, sikapnya ini diadaptasi dari cara ia melihat keseharian Max ketika ia harus tinggal di Dubai selama satu tahun.
Tidak membutuhkan waktu lama, Archer sudah rapi dan penampilannya sudah mencerminkan siapa dirinya. Tepat pukul 7 malam dan bibinya, Victoria Grant, membuka pintu kamar lalu tersenyum. Wanita itu selalu tersenyum dan membuat Archer merasa nyaman meski ia sama sekali tidak mengenal sosok orangtua. Bagi Archer, kehadiran Max dan Victoria sudah cukup untuknya.
"Kemarilah, peluk bibi mu dan berikan sebuah kecupan sayang."
Archer menurut, ia melangkahkan kakinya ke arah Victoria kemudian memberikan sebuah pelukkan. Ketika wanita itu merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan Archer, anak itu langsung memberikan sebuah ciuman dipipinya.
Victoria tersenyum.
Wanita itu kembali berdiri tegak dan mengulurkan tangannya untuk menuntun Archer bersamanya. Mereka pun melangkah sepanjang koridor lantai dua hingga akhirnya mencapai puncak tangga. Archer menatap dengan heran keramaian di bawah sana, bibinya tidak pernah bilang bahwa malam ini akan ada acara. Ia bisa melihat banyak orang tidak dikenal namun senang rasanya ketika melihat sekumpulan paman dan bibinya yang sedang berdiri di salah satu sisi ruangan, menatap kearahnya dengan tersenyum.
Archer melangkahkan kaki kecilnya menuruni tiap anak tangga, mengikuti Victoria dan Max sudah menyambutnya di ujung anak tangga bersama Albert, Devian, Jayden, Stevan, Elena, Alice, Casandra, Hayder, Michael, Brian dan Evanna, bahkan ada A;ex dan Sanders di sana.
"Selamat ulang tahun yang ke-8, Archer." Ucap Max sambil mengusap puncak kepala Archer yang langsung menunjukkan senyumnya dan memeluk Max, membuat seluruh paman dan bibinya tertawa kecil.
Seperti sebuah pertunjukkan, para pemburu berita dari media-media undangan segera mengabadikan momen ini. Namun suasana langsung hening ketika pintu utama terbuka. Ada Abraham Collins di sana. Pria yang sudah semakin menua termakan waktu dengan rambutnya yang mulai memutih. Sudah banyak kerutan diwajahnya. Archer menatap pria tua itu dengan penuh rasa ingin tahu hingga akhirnya Mr. Collins menghentikan langkahnya persis di depan Archer. Ia menatap sepasang bola mata anak kecil itu.
"William..." ucapnya pelan.
"Ayah bisa mengakhiri segalanya sekarang." Ucap Stevan lembut.
Dibelakangnya ada Mrs. Collins yang langsung tersenyum hangat dan membelai wajah Archer.
"Benar-benar mirip dengan William, matanya dan hidungnya. Bibir tipis ini pasti milik ibunya."
Alis Archer berkerut. Ia sudah sering mendengarnya berulangkali dari paman dan bibinya mengenai seorang pria bernama William Collins dan wanita bernama Kaylee Logan yang katanya sangat mirip dengannya. Namun tidak satu orang pun yang memberitahu siapa orangtuanya. Victoria selalu mengatakan orangtuanya sedang berbahagia sekarang, tapi sebuah pertanyaan besar muncul dalam benaknya. Kenapa ayah dan ibunya hanya berbahagia berdua tanpa dirinya?
Abraham Collins menghela nafas kemudian berdiri menghadap para tamu dan media sambil memegang tangan Archer. Disampingnya ada sang istri, sedangkan dibelakangnya ada keponakan, anak serta menantunya.
"Hari ini, dihari ulangtahun Archer Chayden Collins yang ke-8. Saya, Abraham Collins, ingin memberikan sebuah pernyataan resmi bahwa anak dalam genggaman saya adalah putra kandung dari William Collins dan Kaylee Logan. Oleh karena itu seluruh saham yang pernah dipegang oleh William akan diwariskan kepadanya, yang berarti bahwa kepemilikan The Collins Coporation berada di bawah Stevan Collins dan Archer Collins. Terima kasih."
Hari itu, sebuah kenyataan baru telah mengubah seluruh takdir kehidupan yang dimiliki oleh seorang anak bernama Archer Collins.
-
Vancouver - Kanada, 9 September 2023
YOU ARE READING
Closer [END]
Teen Fiction[BOOK 5 of Golden Family] Elois Lynford, Archer Collins dan Christina Collins memang berasal dari dua keluarga pengusaha kaya raya dan super power se-jagad dunia bisnis. Namun ketiganya dibesarkan dengan cara yang berbeda dengan kisah orangtua yang...