Pagi ini, yang pertama Elois lakukan ketika ia menginjakkan kakinya kembali di kediaman keluarga Lynford adalah menemui ayahnya yang tengah berada di ruang makan bersama dengan kakek juga nenek serta ibunya.
"Kau sudah kembali? Mari duduk dan sarapan bersama!" Ucap Mikaela yang menunjuk satu tempat kosong di sampingnya.
Elois menunjukkan sebuah senyuman tipis, menganggukkan kepalanya kemudian bergabung di meja makan mewah itu. Membiarkan salah satu pelayan keluarga menyiapkan perlengkapan makannya serta menuangkan air ke dalam gelas minumannya. Diperlakukan bak raja memang masih merupakan hal baru untuknya namun ia memastikan dirinya agar mulai terbiasa dengan seluruh pelayanan yang ada.
Mr. Lynford memberi kode pasa istrinya agar mendekatkan piring berisi hidangan seafood yang mewah. Dan sekarang Elois tidak lagi terkejut ketika melihat ada beluga caviar di dalam hidangan itu. Makanan laut yang merupakan telur ikan beluga sturgeon yang dihargai sekitar USD5000 (kisaran Rp50juta) per kilogram itu memang merupakan makanan paling mahal yang belum pernah Elois nikmati sebelum ia bergabung dalam keluarga Lynford.
"Nikmati sarapanmu." Ucap neneknya sambil tersenyum dan mengusap punggung tangan Elois yang terjulur di atas meja.
Elois menganggukkan kepalanya sambil tersenyum untuk menunjukkan sikap sopan. Pikirannya tidak dapat berkonsentrasi karena Chris. Ia tahu semuanya sejak awal sambil berharap lambat laut gadis itu akan melupakan perasaan yang ia miliki. Namun tampaknya hal itu sama sekali tidak mungkin hingga membuat Elois harus mencari cara untuk menyibukkan dirinya agar ia dapat melupakan Chris.
Ia tidak bisa membiarkan adik sepupunya itu terus tenggelam dalam perasaan terlarang ini. Semakin jarang frekuensi pertemuan mereka maka akan memudarkan perasaan itu seiring waktu yang berjalan.
Hampir empat puluh menit berlalu dan semua anggota keluarga sudah menyelesaikan sarapannya. Max membuka pembicaraan sambil mengelap tangannya dengan tisu makan.
"Siang nanti akan ada rapat umum pemegang saham setelah itu membahas beberapa strategi pasar." Ucapnya sambil meraih gelas berisi air mineral yang diberikan Mikaela untuknya.
Melihat adegan ringan itu saja sudah membuat pinggir bibir tipis Elois melengkung. Rasanya seperti sebuah keluarga utuh yang sesungguhnya. Elois sambil bertanya-tanya dalam hati, kenapa tidak sejak dulu saja ia memiliki kehidupan seperti ini? Keluarga bahagia yang menghabiskan sarapan dan makan malam bersama.
"Elois, apakah kau sudah bersedia sepenuhnya memakai nama belakang ayahmu?" Tanya Mr. Lynford sambil menatap cucu satu-satunya dalam keluarga itu.
"Aku sedang berusaha memantaskan nama itu, kakek."
Seluruh anggota keluarga tersenyum bahkan kepala pelayan yang berdiri di sisi ruangan, hal biasa yang ia lakukan sambil memperhatikan apa sekiranya yang tuannya butuhkan.
"Tampaknya Caroline senang dengan kehadiran Elois di rumah ini." Ucap Mrs. Lynford sambil ikut tersenyum tipis setelah melihat reaksi kepala pelayan keluarga.
Caroline adalah seorang wanita berusia lima puluh dua tahun dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi dan gemuk. Ia salah satu pelayan setia keluarga itu dan ramah.
"Tentu saja Nyonya Besar. Tuan Muda memberikan energi baru untuk rumah ini." Jawab Caroline sambil mengangguk yang disambut tawa anggots keluarga Lynford juga Mikaela. Sementara Elois hanya tersenyum sambil mengusap tengkuknya.
Sebenarnya sambutan keluarga ini terlalu hangat untuknya hingga mampu membuat segala kekhawatiran dan amarah di masa lalu berkurang dengan perlahan. Hanya waktu yang akan menjawab sampai sejauh mana ia menghapus kekecewaan itu sambil menanti tindakan apa yang akan ibunya ambil. Meski jelas Elois berharap banyak bahwa kedua orangtuanya bisa kembali bersama.
YOU ARE READING
Closer [END]
Novela Juvenil[BOOK 5 of Golden Family] Elois Lynford, Archer Collins dan Christina Collins memang berasal dari dua keluarga pengusaha kaya raya dan super power se-jagad dunia bisnis. Namun ketiganya dibesarkan dengan cara yang berbeda dengan kisah orangtua yang...