Elois menatap kamar barunya yang sudah lama disiapkan oleh keluarga Lynford untuk kehadirannya. Bahkan kepala pelayan mengatakan bahwa kamar itu sudah disiapkan dari belasan tahun yang lalu, ketika Max memutuskan untuk membawa Elois bersamanya meski Max sendiri masih merasa takut untuk mengatakan semuanya pada Elois.
Apakah Elois akan menerimanya?
Apakah Elois akan memaafkannya?
Dan masih banyak pertanyaan lagi. Elois menyadarinya dan ia bisa merasakannya. Sekarang ia sudah berada di tempat yang seharusnya, setidaknya itulah yang dikatakan oleh Victoria padanya. Pada dasarnya setiap orang akan kembali pada keluarganya.
Ia membaringkan tubuhnya di atas satu-satunya tempat tidur yang ada di sana. Untuk pertama kali dalam hidupnya ia merasakan memiliki sebuah kamar yang luar biasa di rumah. Bukan di hotel atau di penthouse. Ia bahkan hampir tidak yakin bahwa ini adalah kamarnya atau rumah kediaman keluarganya. Ia tidak menyangka Lynford akan sekaya ini. Jauh di atas dari yang ia bayangkan.
"Apakah aku bisa?" Ucapnya pelan sambil menatap lampu gantung kristal.
Sekarang ia bukan lagi sekadar mahasiswa yang belajar untuk menjadi orang sukses dan mewujudkan cita-citanya. Tapi, ia memiliki tanggung jawab terhadap jutaan karyawan yang bekerja di perusahaan keluarga ayahnya dan itu adalah sebuah beban serta tanggung jawab yang sangat besar. Sedikit kesalahan saja bisa mengacaukan semuanya.
Malam itu, Elois memejamkan matanya dalam senyum. Tidak ada kerutan dahi atau sebutir air mata karena rasa rindunya pada satu-satunya ayah yang ia miliki. Sementara itu di kamar yang berbeda Max berdiri, memandangi dua buah foto yang menggantung di dinding kamarnya. Foto dirinya dan Mikaela ketika mereka masih bersama dan satu foto Elois yang tersenyum sambil memegang piala dan piagam penghargaan ketika menjadi juara satu nasional di tingkat sekolah menengah.
**
Jika ada yang bertanya satu hal yang paling Chris benci di dunia ini, maka ia akan segera menjawab dengan pasti yaitu kehadiran satu-satunya wanita paling mengerikan sekaligus menyebalkan yang pernah ia temui, Rose.
"Hai, teman?" Sapa Rose sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan tersenyum tipis.
Bukankah aku masih di New York? Masih ada waktu dua bulan sebelum kembali ke London dan... what the heck this is?! Batin Chris tidak percaya ketika melihat bagaimana Rose sedang berdiri di hadapannya saat ini dengan gaya kasualnya yang mampu mengundang perhatian para lelaki manapun. Chris tidak menyangkal kalau Rose merupakan wanita cantik yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi model Victoria Secret sekalipun.
"What are you doing here?" Tanya Chris lebih pada dirinya sendiri. Namun ia segera sadar semua ini bukan mimpi ketika Rose mengulurkan tangannya dan menepuk-nepuk pelan bahu kiri Chris.
"Liburan. Pulang. Menikmati New York." Jawab Rose santai.
Chris memutar bola matanya, kemudian hendak pergi meninggalkan wanita gila itu tapi Rose dengan sigap menahan pergelangan tangannya. Membuat langkah Chris terhenti.
YOU ARE READING
Closer [END]
Teen Fiction[BOOK 5 of Golden Family] Elois Lynford, Archer Collins dan Christina Collins memang berasal dari dua keluarga pengusaha kaya raya dan super power se-jagad dunia bisnis. Namun ketiganya dibesarkan dengan cara yang berbeda dengan kisah orangtua yang...