13. Threat

2.4K 453 32
                                    

Sudah tujuh hari berlalu sejak kejadian yang menimpa Archer. Kehidupan kampus tetap berjalan seperti biasa seolah tidak pernah ada hal apapun yang terjadi di sana. Akan tetap pandangan orang-orang dengan Archer Collins beberapa mulai berubah. Semula mereka merasa segan untuk mendekati Archer karena dia adalah anak yang pendiam, sekarang mereka memang menjaga jarak karena banyak hal. Anak diluar nikah pada kehidupan Amerika Serikat sebenarnya merupakan hal yang biasa, menjadi tidak biasa karena Archer berasal dari kalangan keluarga terhormat dengan ayahnya yang dikenal sebagai salah satu pria paling sempurna di jagad Amerika.

Sekarang ia tinggal di London, menjalani pendidikannya di sana dengan kehidupan baru dan orang-orang baru yang belum pernah ia temui sebelumnya. Tapi, nama ayahnya yang seorang pengusaha serta anggota keluarga mereka yang tersebar dibeberapa negara belahan dunia menjadikan keluarga besarnya memiliki sorotan publik yang sama dengan keluarga artis Hollywood paling sukses.

"Kau tidak akan makan siang?" tanya Luke sambil melirik Archer yang berjalan di sampingnya. Sejak hari itu juga, Luke menjadi lebih sering terlihat bersama dengan Archer daripada dengan Elois.

"Kau tidak kembali ke gedung fakultas mu?"

"Hanya ada satu kelas, jam sore nanti."

"Kenapa ada di sini?"

"Kakakmu yang memintaku untuk mengawasimu, meski jelas aku lebih suka mengawasi Chris."

Kata kakak  yang Luke ucapkan sudah jelas ditunjukan untuk siapa. Satu-satunya sahabat terdekat Luke sekaligus sepupu tertua dalam keluarga Archer. Mereka berbelok menuju arah kantin sambil melangkah kembali dalam diam. Tidak ada yang bisa mereka bicarakan. Archer sama sekali bukan teman Luke dan jelas dia bukan seorang wanita terlebih Archer adalah tipe yang sangat pendiam. Sehingga orang secerewet Luke sekalipun tidak bisa melakukan apa-apa.

Ddrttt drrt

Luke merogoh saku belakang celananya begitu ia merasakan ada getaran dalam sakunya. Sebuah pesan dari Elois untuk mengingatkannya atas jam mata kuliah yang akan tiba sore ini. Ada beberapa tugas yang harus mereka selesaikan.

"Archer, aku harus pergi menemui Elois."

"Aku tidak pernah melarangmu."

"Hah! Bicara dengan anak kecil memang terkadang menyebalkan."

Luke mengeluh dan tidak memberikan waktu untuk Archer membalas ucapannya, ia segera pergi meninggalkan Archer yang merasa ada puluhan pasang mata di kantin yang sedang menatapnya dengan tajam.

**

"Chris!"

Christina membalik tubuhnya dan mendapati Elois sedang berjalan ke arahnya dengan langkah cepat. Sejak kejadian Archer, ada banyak hal yang berubah dan Chris menyadarinya. Selain bisik-bisik jahat dari para mahasiswa penggosip di kampus, ada Elois yang selalu muncul lebih dulu dihadapannya. Sebelumnya, Chris sendiri yang harus mencari Elois ke pelosok kampus hanya sekadar untuk menyapa pria itu.

"Kau bisa menggantikan Luke dan..."

"Kenapa aku?"

"Aku dan Luke harus mengerjakan beberapa tugas kuliah."

"Kenapa tidak ajak saja Archer bersama kalian?"

"Chris."

Gadis  itu menghentikan aksi protesnya begitu nada bicara Elois berubah. Ia tahu bahwa Elois hanya berusaha untuk peduli dan melindungi Archer begitu juga dengan dirinya tapi, Chris ingin setidaknya Elois sendiri yang menunjukkan dirinya daripada harus mencari orang perpanjangan tangannya.

"Baiklah akan aku lakukan."

"Terima kasih."

Elois tersenyum sambil mengulurkan tangan kanannya dan mengusap puncak kepala Chris dengan lembut. Rasa hangat, nyaman dan aman langsung terasa disekujur badan gadis itu. Ia tidak pernah ingat bahwa Elois memiliki sisi yang seperti ini. Andai saja mereka sekeluarga bersama sejak awal, semua orang pasti akan menganguminya.

Closer [END]Where stories live. Discover now