27. The Lynford Coming

3K 411 69
                                    

Tidak ada yang lebih mengundang perhatian daripada kehadiran Elois di rumah sakit dan kali ini ia bersama Victoria. Puluhan wartawan langsung mengabadikan moment ini dan mulai membuat headline news yang mempertanyakan tentang siapa sebenarnya remaja muda asing itu. Orang-orang Lynford membersihkan jalan agar Victoria dan Elois bisa lewat menuju lift. Keduanya masuk dengan aman sementara para wartawan terus berdesakan.

"Kau harus terbiasa dengan perhatian, El."

"Aku tahu."

Jawaban singkat Elois membuat Victoria tersenyum. Pintu lift terbuka, mereka berada di lantai yang dituju. Victoria mengambil beberapa langkah di depan, membimbing Elois. Sementara Elois terus meyakinkan dirinya bahwa apa yang ia lakukan sudah benar. Ia bahkan sudah mengirimkan sebuah pesan singkat.

Apakah aku bisa memulai sebagai seorang Lynford, Mom?

Dan ibunya membalas pesan itu, menyatakan persetujuan singkat sambil menyertakan icon smile. Seperti apa yang Victoria katakan bahwa ia sama sekali tidak memanfaatkan momen ini, tapi memang disanalah tempatnya yang seharusnya. Ia juga tidak ingin menyesal seumur hidup seperti apa yang wanita asing itu katakan.

Victoria menghentikan langkahnya dan menatap Elois untuk sesaat sebelum akhirnya ia membuka pintu dan disambut dengan tatapan mata. Ada Chris dan Archer di sisi tempat tidur Max, mereka tampak sehabis membicarakan sesuatu yang menarik.

"Aku membawa Elois Marvin Lynford pada kalian!" Seru Victoria, membuka tangannya terarah pada Elois.

"Are you seriously?" Tanya Elena takjub.

Victoria hanya mengangkat kedua bahunya sambil tersenyum. Semua orang tampak terkejut namun tidak bisa menghilangkan ekspresi kelegaan juga bahagia. Elois yang semula tidak yakin kalau mereka akan menerimanya dengan perlahan ia merasa beban dihatinya meringan.

"Kita harus memutuskan dan mengumumkannya pada pers." Ucap Alice cepat.

"Aku akan mengatur persiapan konferensi persnya." Usul Brian yang disambut anggukkan oleh Jayden.

Albert tersenyum tipis, menghampiri Elois dan menepuk bahunya ringan.

"Senang kau kembali, nak."

Elois tidak tahu harus mengatakan apa. Ia hanya membalasnya dengam sebuah senyuman. Sejujurnya masih ada beberapa hal yang harus ia bicarakan dengan Max dan ia merasa tidak nyaman ketika diawasi banyak pasang mata.

"Maaf, bisakah kalian memberikan aku waktu untuk..."

"Tentu! Let's go out, guys!"

Casandra menggiring saudara-saudarinya juga keponakannya untuk keluar dari tempat itu dan memberikan waktu pribadi untuk keduanya. Ketika semua orang sudah pergi, Max akhirnya membuka mulutnya dan bersuara.

"Akhirnya kau menemuiku. Percayalah bahwa aku benar-benar menyayangimu dengan tulus."

Anehnya, hati kecilnya tahu. Elois tahu hal itu dan mendengarnya secara langsung seperti sesuatu yang asing dan berbeda. Ia tidak dapat mengungkapkannya dengan kata. Jika usianya masik kanak-kanak, mungkin ia akan melompat dan berlari lalu memeluk Max sambil mengatakan aku juga sangat menyayangi dan merindukan ayah. Usianya sudah jauh dari masa itu dan ia hanya bisa mematung.

"Aku tidak keberatan jika kehadiranmu hanya untuk sementara waktu."

"..."

"Elois?"

Max menatap Elois yang hanya diam sampai anak itu menghela nafas dan balas menatap Max dengan keyakinan penuh dalam dirinya.

"Daripada sementara waktu, kenapa kau tidak meminta waktu yang lebih lama?"

Closer [END]Where stories live. Discover now