23. Peek

2K 394 27
                                    

Archer memasukkan irisan daun bawang ke dalam panci yang berisi air mendidih sementara itu di belakangnya, Elois sibuk memotong daging sapi yang baru saja ia beli menjadi irisan kecil. Hari ini, keduanya memutuskan untuk memasak sendiri menu makan siang mereka daripada harus memesan di restoran seperti yang biasanya mereka lakukan bersama Chris dan Luke.

"Aku tidak tahu kau pandai memasak?" Ucap Elois sambil melirik ke arah Archer yang sekarang memasukkan beberapa bumbu bubuk tidak dikenal.

"Kau juga cukup pandai dalam menggunakan pisau."

"Aku selalu membantu Mikaela dalam memasak." Jawab Elois ringan.

Archer menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengerti lalu kembali memperhatikan isi pancinya yang mendidih, ia memasukan potongan daging yang disodorkan oleh Elois.

"Sudah berapa hari?"

"Apanya?"

"Christina."

"Tiga hari. Kau merindukannya?" tanya Elois sambil membersihkan pisau bekas pakainya.

"Rasanya agak sepi. Tidak ada Chris ataupun Luke."

Archer benar. Suasana di apartemen mereka sekarang begitu senyap jika saja mereka berdua masih mereka yang dulu, sangat enggan berkomunikasi satu sama lain. Tapi karena sudah hampir satu tahun tinggal bersama, Elois, Archer, Luke dan Chris sudah saling mengenal satu sama lain.

"El, ada yang sebenarnya sedikit mengganjal." Ucap Archer yang kali ini benar-benar memberikan perhatian penuh pada Elois. Ia sudah lama ingin menanyakan hal ini dan ia tidak tahu harus memulai darimana. Tapi, semuanya benar-benar mengganggu terlebih semua itu terjadi di depan matanya.

"Tentang?"

"Christina dan Luke." Jawab Archer sambil sedikit menambahkan dalam hati, juga dirimu sendiri.

"Ada apa dengan mereka?"

"Luke serius menyukai Chris?"

Kali ini Archer menuangkan masakannya ke dalam sebuah mangkuk kaca dan memberi kode pada Elois untuk meletakkannya di atas meja makan. Menu makan mereka dilengkapi dengan nasi hangat yang sedang Archer siapkan dan tata di dalam piring.

"Sepertinya. Kau tidak setuju?"

"Tidak juga. Luke adalah sahabatmu, jadi kupikir jelas dia adalah orang yang baik."

Elois tersenyum mendengar jawaban Archer. Sejauh yang Elois ingat tentang Luke adalah seorang anak dari kalangan keluarga berada yang selalu mengekorinya kemanapun. Bahkan ada seorang wanita yang marah ketika cintanya ditolak oleh Luke lalu menyebar rumor di sekolah bahwa Luke adalah seorang homo yang menyukai Elois meski pada akhirnya rumor itu cepat menghilang ketika keduanya berubah menjadi idola sekolah yang selalu mengisi acara dengan permainan musik mereka.

Elois suka bermain piano dan Luke bersama gitarnya, mereka sama-sama memiliki suara yang bagus.

"Dia baik, dan sedikit berisik."

Archer tertawa pelan, setuju dengan pernyataan Elois.

"El, lalu ada hal lain yang membuat aku penasaran."

"Tentang?"

"Kau dan Chris."

Elois menghentikan kegiatannya di depan westafel. Ia sekarang sedang mencuci perlengkapan dapur yang digunakan Archer untuk memasak. Ia menatap saudaranya itu kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya tanpa mengatakan apapun dan Archer tahu jawabannya. Elois merasakan hal itu, perasaan yang Chris miliki untuknya.

"Kau tidak akan memberikan penjelasan apapun pada Chris?" tanya Archer.

"Mengenai?"

"Segala sikap baikmu."

Closer [END]Where stories live. Discover now