53. New Life

3.4K 372 62
                                    

Orang bilang cinta itu buta.
Cinta itu tidak memandang apapun.
Cinta itu fana.

Satu tahun telah berlalu, segala hal dengan perlahan mulai berubah. Tentang bagaimana Chris menatap harinya, melakukan rutinitasnya dengan segala upaya Luke yang berada di sisinya.

Nyatanya sejak malam terakhir itu, Elois tetap memilih pergi meninggalkan Chris di New York. Ia bahkan memberikan pesan pada Archer dan Luke, untuk menjaga adik kecil kesayangannya. Dan tidak ada yang tahu keberadaannya kecuali Max dan Archer. Elois tetap menunjukkan kinerjanya yang luar biasa dengan mengendalikan perusahaan dari jarak jauh.

Bisnis galeri dan konstruksi milik Brian juga tidak lagi perusahaan kecil, sekarang mereka kelas menengah dan sedang mencoba beranjak menjadi sebuah perusahaan yang sukses.

Semua tetap berjalan pada tempatnya. Semuanya baik-baik saja.

"Luke! Sudah ku bilang berhenti mengikutiku!" Chris berbalik dan nyaris menghantam kepala lelaki itu dengan tas tangannya. Bagaimana tidak? Luke benar-benar bebas mengikutinya sepanjang hari dengan alasan, Elois ingin aku mengawasimu dan ini cara termudah.

"Abaikan saja kehadiran ku." Ucap Luke dengan santai sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku jaketnya.

Chris memutar bola matanya, kesal namun ia tidak mengatakan apa-apa lagi selain terus melangkahkan kakinya menelusuri kota New York. Hari ini tidak ada mobil mewah, ia ingin berada di alam terbuka. Mencari inspirasi. Meski telat memulai, Chris memutuskan akan menjadi seorang penulis naskah film atau drama. Ia akan bekerja dengan salah satu pamannya yang memiliki bisnis dalam industri tersebut. Ia ingin karyanya mendunia dan dikenang.

Ia ingin menjangkau Elois, dimanapun lelaki itu berada.

"Apa kau tidak lelah mengikuti ku?"

Tiba-tiba saja Chris menghentikan langkahnya membuat Luke menabrak punggungnya lalu menahan tubuh wanita itu dengan cepat agar tidak terjerembab di aspal.

"Apa?" Tanya Luke dengan nada kesal.

"Aku sedang bertanya padamu, apa kau tidak lelah terus mengikuti ku seperti ini?" Chris kembali mengulang pertanyaannya dan berbalik, menatap manik pekat milik lelaki itu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Suatu hari, mungkin aku akan lelah. Namun tidak hari ini."

Chris mengerutkan dahinya. Tidak mengerti.

"Luke!!"

Luke dan Chris terkejut, menoleh ke asal suara. Seorang wanita cantik berambut pirang panjang tampak melenggang dengan anggun ke arah mereka. Luke belum berhasil mengenali wanita itu.

"Ya ampun rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali di Brussel!"

"Brussel?" Tanya Chris.

"Oh, hallo Christina. Perkenalkan aku adalah Julia, mantan kekasih Luke saat SMP."

Julia mengulurkan tangannya, memperkenalkan diri. Chris membalasnya dengam sedikit ragu. Wanita secantik ini pernah berpacaran dengan Luke? Bagaimana bisa?

"Kau tahu nama ku?" Tanya Chris penasaran.

"Media. Putri keluarga Collins. Kenapa tidak?" Jawab Julia masih dengan nada riangnya.

Luke sama sekali tidak mengatakan apapun. Chris menatap lelaki yang berdiri di sebelahnya itu dengan seksama, ada rona merah muda di sana dan anehnya membuat Chris merasa jengkel.

"Ah, kau masih saja tampan, manis dan menggemaskan. Senang bisa bertemu dengan mu, lagi. Oh, berikan ponselmu!"

Seperti tersihir, Luke menuruti keinginan Julia tanpa menyadari bahwa Chris tengah menatap dirinya. Julia tampaknya memasukkan nomlr ponsel lalu mengirimkan pesan ke nomornya sendiri dengan ponsel Luke. Wanita itu tersenyum dan mengembalikan ponsel tersebut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 06, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Closer [END]Where stories live. Discover now