Elois duduk di bangku besi yang ada di taman rumah sakit sambil menatap langit cerah siang itu. Ada banyak hal disekelilingnya yang sebenarnya sangat ingin ia selesaikan namun rasanya semuanya akan menjadi sebuah pekerjaan yang panjang. Ia tidak tahu akan selesai sampai mana dan kapan.
"Apa sekarang aku terlihat seperti pecundang?" tanyanya pada udara kosong.
Tidak ada yang dapat menjawab pertanyaannya. Dan ia tidak tahu ingin berbagi dengan siapa, semuanya seolah sangat sulit untuk dijelaskan. Memulai entah darimana. Sehingga ia memilih untuk tetap diam dan bergerak sesuai dengan keinginannya sendiri.
"Elois?"
Seseorang menyapanya, membuat lamunan dikepala Elois buyar. Seorang wanita dengan jubah putih khas dokter sedang berdiri di hadapannya dan tersenyum, membuat Elois terdiam. Mencari-cari dalam ingatannya tentang siapakah sosok itu.
"Kau melupakan ku? Kakak kelasmu semasa SMA."
"Oh! Perpustakaan?"
Wanita itu menganggukkan kepalanya sambil tertawa dan duduk di samping Elois. Lelaki itu memberinya ruang dan menatap kakak senior yang cukup akrab dengannya saat di SMA. Kathleen, si cantik yang terkenal di SMA mereka namun lebih suka menghabiskan waktu berdiam diri di dalam perpustakaan daripada berkerumun dengan kelompok-kelompok kecil di kantin.
"Kau sangat sukses. Aku sama sekali tidak menyangka bahwa anak membosankan sepertimu adalah penerus Lynford Corporation." Ucap Kathleen sambil menatap lelaki yang duduk di sampingnya.
"Dan kau menjadi seorang... dokter?"
"Jangan lupa, kalau aku ini sangat cerdas. Jangan bandingkan aku dengan dirimu, El."
Elois tertawa mendengar gurauan itu. Rasanya sedikit ringan karena ada seseorang untuk teman mengobrol. Belakangan ini Archer terlalu bersemangat dengan galeri yang akan ia bangun dengan Brian sehingga mereka tidak lagi memiliki waktu untuk bersama sekadar untuk membicarakan hal-hal yang tidak masuk akal sampai permasalahan ekonomi yang kadang menjadi sangat serius.
Wanita itu ikut tertawa pelan dan menunjuk ke langit, tempat dimana tadi Elois menatapnya dalam diam. Elois bisa melihat sebuah cincin berpendar di sana.
"Kau sudah menikah?" Tanya Elois.
Kathleen melirik sekilas lalu menatap ke arah yang sama dengan Elois, cincinnya. Ia pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Sudah ku bilang bahwa aku ini lebih sukses darimu kan? Kenapa? Cemburu? Sayang sekali ya, jika kita bertemu lebih cepat mungkin aku yang akan melamarmu."
Elois menggelengkan kepalanya. Kathleen tidak pernah kehilangan selera humornya yang memang kadang terdengar seperti omong kosong.
"Jadi, ceritakan padaku. Apa masalahmu?" Tanya Kathleen.
"Aku?"
"Aku mendengar kau berbicara tentang sesuatu seperti pecundang."
"Apa kau seorang dokter psikologi?"
"Aku spesialisasi bedah. Namun aku bisa mendengarkan dengan baik."
Elois menatap wanita itu untuk sesaat sebelum akhirnya ia menghela nafas dan berpikir sejenak. Mempertimbangkan apakah ia bisa menceritakan semuanya pada Kathleen atau sebaliknya. Bagaimana pun ini adalah pertemuan pertama mereka setelah tujuh tahun berlalu dan rasanya sangat aneh berbagi mengenai masalah pribadi.
"Jangan bersikap seolah kita orang asing, El. Kau ingatkan bahwa aku ini kakakmu?" seru Kathleen.
Kathleen benar.
YOU ARE READING
Closer [END]
Teen Fiction[BOOK 5 of Golden Family] Elois Lynford, Archer Collins dan Christina Collins memang berasal dari dua keluarga pengusaha kaya raya dan super power se-jagad dunia bisnis. Namun ketiganya dibesarkan dengan cara yang berbeda dengan kisah orangtua yang...