09

4.4K 352 18
                                    

Sudah beberapa hari ini baekhyun merasa bahwa dirinya sangat mudah kelelahan.
Padahal dia hanya menggambar dan berfikir tentang warna seakan menjadi hal yang tersulit untuk nya.

Seperti sekarang ia telah memijat pelipis nya, pusing lagi, -lagi melanda.

"Baekhyun, kau baik-baik saja?" Tanya salah satu rekan kerja nya.

"Sepertinya aku akan pulang cepat eonn, aku merasa sangat pusing sekali"

"Kau banyak mengeluarkan keringat baek. Apa kau ingin ku antar ke dok-"

"Tidak! A-Aku hanya butuh istirahat eonnie"

Minseok pun mengangguk mendengar perkataan baekhyun,  "baiklah, mau ku antar?"

"Tidak eonni, aku pulang sendiri saja. Tapi tolong wakilkan aku pada sajangnim untuk meminta izin pulang cepat. Aku tak kuat jika harus ke lantai atas"

"Arasseo, nanti ku sampaikan, sekarang pulanglah"

Baekhyun pun segera membereskan meja kerja nya, lalu membawa tas nya.
Diamenghentikan taksi lalu menaiki nya, menuju rumah sakit.

.

"Kau harus segera mencari pendonor ginjal baekhyun"

"A-apa?"

"Ginjalmu ternyata sudah rusak. Dan kita harus segera melakukan transfusi ginjal ,karena jika hanya mencuci darah saja. Kau sudah tak mempan" itulah perkataan dr yang sangat menohok hati baekhyun. Ia kira tak akan separah ini.

"T-tapi bagaimana aku mendapatkan itu dok? Ini sangat sulit"

"Kita tunggu saja baek, mudah2an ada yang seseorang yang tulus mendonorkannya untukmu"

.

"Tuan xi?"

"Ya ini aku sehun, aku ingin meminta maaf"
Sehun mengernyit.

Ketika ia sedang menyiapkan untuk meeting nya nanti siang, ternyata sekretarisnya berkata jika ada seseorang yang sangat ingin menemuinya, dan dengan sangat terkejutnya sehun menatap tamu spesial nya ini sekarang.

"Ah silahkan duduk tuan" ucap sehun mencoba sopan.
Tapi lelaki paruh baya itu malah bersujud di hadapan nya.

Bruk

"Kumohon maafkan aku-"

"T-tuan bangunlah,  kita bisa bicara-"

"Ku mohon maafkan kesalahanku dulu sehun, aku berdosa. Aku meminta maaf dengan setulus hati ku. Aku ingin kau membantuku sekarang sehun. Aku dan anak ku membutuhkan mu"

Sehun lagi lagi dibuat heran oleh ucapan lelaki paruh baya itu, ia tak mengerti. Anaknya? Luhan?

"M-memang apa yang terjadi tuan? Sekarang anda duduklah dan katakan dengan tenang" ucap sehun sambil memapah lelaki itu untuk duduk di sofa.

Lelakiitu menghapus jejak air matanya. 'Jadi ia benar menangis? Sebenarnya Apa yang membuat nya seperti ini? '

"Luhan, mengidap penyakit ginjal polikistik sehun. Dan itu sudah berada di stadium akhir"

Deg

"A-apa? Bagaimana bisa?"

Lelaki itupun menghela nafas,  "sejak kepergianmu. Luhan sudah tak menjaga kondisi nya. Ia bahkan tak bisa mengatur pola hidup nya dengan baik. Ia hanya merokok, dan menegak alkohol, bahkan makan dan tidur menjadi hal yang sangat jarang ia lakukan. Ia menjadi gila dalam bekerja, tapi ia juga berlangganan untuk pergi ke club. Dia begitu hancur, dan aku baru menyadari nya sekarang. Aku salah memaksanya dulu untuk di jodohkan"

Forgive Me Love HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang