06

4.6K 395 25
                                    

"Kau mau masuk?" Tanya wanita itu sambil melirik ke arah sehun.

Sehun masih menatap lurus ke jalan "Tidak usah. Dan kuharap Setelah ini, kitaaa... "

Wanita itu mengernyit menunggu sehun melanjutkan ucapannya.

Sehun menghela nafas sambil memejamkan matanya, sedetik kemudian dengan segenap keberanian yang ia punya, ia menatap manik itu lagi.

"...tidak bertemu lagi, xi luhan"

.

"Terimakasih chanyeol, maaf membuat kau--"

"Sudah baekhyun, aku tak mau mendengar kau mengucapkan kata 'maaf' ataupun 'terimakasih' lagi ne. Kau tau? sudah terlalu banyak kau mengucapkan itu daritadi." Tutur chanyeol memotong ucapan baekhyun.

Baekhyun pun hanya mengangguk dan tersenyum tipis, entah mengapa perasaan nya selalu aneh jika dekat dengan chanyeol. Ada getaran tersendiri jika ia sedang bersama chanyeol, dan itu aneh.

"Baiklah, aku masuk ya"

Chanyeol mengangguk, mereka saat ini sedang di depan pintu apartemen baekhyun.

"Oke aku juga akan pulang dan kurasa ini sudah malam. Kau istirahatlah baek"

"Tentu, kau juga chanyeol"

.

Sehun dengan tergesa menuju apartemen kekasihnya, setelah mengantar luhan ia menuju halte bus yang ia janjikan untuk menjemput baekhyun disana. Tapi nihil, baekhyun tak ada disana. Ia sangat khawatir.

Dengan kecepatan tinggi pun ia membelah jalanan seoul, hanya satu tujuan nya sekarang. Apartemen.

Setelah memijit beberapa digit kode ia pun segera mencari keberadaan kekasih cantiknya itu

"Baekhyun! Baekhyun" panggilnya sambil mencoba mencari wanita itu di dapur dan di ruang tengah. Tapi nihil, masih tak ada.

Ia memutuskan untuk segera ke pencarian terakhirnya, kamar. dan ya.. Baekhyun berada disana. Tertidur dengan damai dan berbalutkan beberapa helai baju hangat. Mungkin Wanita itu sangat kedinginan meskipun suhu di kamar itu telah ia naikkan.

"Ternyata kau disinii" gumam sehun mendekat sambil memperhatikan baekhyun yang masih belum bergerak.

"Aku mengkhawatirkan mu baek, maaf kan aku" lirihnya, lalu mengecup kening wanita nya itu dengan sayang.

Ia menyisir helaian rambut baekhyun yang berada di pipi gembilnya, "aku tak mau meninggalkan mu baek, tapi wanita itu datang lagi"

Bisiknya dengan di iringi setetes air mata. Sehun merasa ia menjadi lelaki yang sangat berengsek disini. Ia meninggalkan kekasihnya hanya karna wanita itu. Membuat kekasihnya menunggu dan kedinginan di halte itu seorang diri. Dan sehun yakin, baekhyun pasti menunggu nya sangat lama disana.

Sampai mata nya tertuju pada sebuah mantel yang cukup besar di sofa kamar itu.
Dia tentu mengenal mantel itu, mantel yang sangat familiar dimata nya.

.

Baekhyun bergerak di bawah selimutnya,  karna matahari telah menyapa nya dari jendela kamar .

"Mmhhh" menggeliat dan menyesuaikan penglihatannya.
Ia tak melihat sehun disana, apakah kekasihnya tak pulang semalaman?

"Selamat pagi chagiya~" itu sehun, dengan nampan yang berisikan roti dan susu berjalan menuju baekhyun.

Senyum baekhyun merekah melihat ternyata kekasihnya pulang semalam dan repot repot menyiapkan sarapannya.

Forgive Me Love HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang