33

4.7K 375 16
                                    

"Yeoboseyo" baekhyun menempelkan handphone nya ke telinga ketika melihat nama sang suami tertera di layar nya.

Ia baru saja pamit dari ruangan luhan. Karna ia tau luhan masih banyak membutuhkan istirahat.

"Sayang kau dimana? Sudah selesai?"

"Sudah, aku baru saja akan pulang chan. Kau sudah selesai ? Bagaimana hari ini?"

"Baiklah , aku akan segera kesana . Akan kuceritakan semuanya yang terjadi hari ini. Karna istriku harus mengetahui nya"

"Apakah__"

"20 menit aku berjanji sampai disana sayang. Kau tunggu"

Pip

Setelah nya hanya bunyi sambungan terputus yang baekhyun dengar.
Suami nya sangat aneh bukan?

.

Sehun membawa dua box nasi untuk ia bawa . Sedari tadi, ia hanya meminum kopi dan cemilan di kantin rumah sakit karna jujur saja ia belum bisa makan jika belum melihat suster mengantarkan makanan untuk luhan.

"Tuan oh sehun?"

Seorang perawat yang dua hari yang lalu menyeret nya keluar dari ruangan luhan sedang berdiri di depannya.

"Ya sus, ada apa ? Apakah luhan baik baik saja ?"

Perawat itu mengangguk,
"Nyonya luhan baik tuan. Ia menyuruh anda untuk ke ruangannya membawa kimbap dan bulgogi"

Sehun menatap kantung di tangannya. Apakah ini sebuah kebetulan? Karna ia baru saja membeli nya.

"Baiklah, saya segera kesana sus"

Sebelum mengikuti langkah suster tadi sehun menghampiri lagi pada seseorang yang di yakini sebagai salah satu penjaga kantin.

"Saya minta 2 susu vanilla ahjumma"

"Baik, tunggu sebentar tuan"

.

Luhan mengelus perutnya sambil sedikit bersenandung untuk memecahkan keheningan di ruangan ini.
Ia menunggu sehun tentu saja. Karna sedari tadi ucapan baekhyun terus teringiang.

"Kau akan segera bertemu ayahmu sayang" gumam nya pada perut yang mulai memperlihatkan adanya kehidupan disana.

Pintu ruangan terbuka, menampilkan sehun dengan dua buah kantung pelastik di tangannya.

Ia masih sangat tampan dari terakhir kali mereka bertemu. Meskipun gurat lelah dan garis hitam di bawah mata tak bisa sehun sembunyikan.

"Selamat pagi luhan, a-apakah aku mengganggu?" Tanya sehun kikuk. Takut2 luhan membentak nya seperti sebelum2 nya.

Namun Bukan bentakan , cacian, teriakan bahkan tangisan yang sehun dapatkan melainkan senyuman manis luhan yang ia dapatkan sekarang.

Luhan mengisyaratkan dengan lengan agar sehun mendekat ke arah nya.

"Kemarilah,"
Sehun melangkah maju, ia masih sangat tertegun melihat senyum manis luhan yang bahkan sangat ia rindukan.

"Apa kau tak merindukan ku dan anak kita?" Lanjut nya lagi.

Sehun menyimpan dua kantung plastik itu pada nakas dan menghampiri luhan, duduk di kursi samping nya.

"Aku bahkan sangat merindukan kalian luhan" sehun mengelus perut luhan perlahan , mata nya tak pernah putus kontak dengan mata rusa luhan yang sangat bersinar karna matahari yang menerpa separuh wajah nya dari celah jendela.

Forgive Me Love HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang