15

3.2K 380 73
                                    

P.s : Cerita ini menggunakan sudut pandang campuran.

[BGM : Scattered - Kim EZ, Ost Another Oh Hae Yoong Part 8]

Author POV

"Ibu?"

Clarisa menoleh sedikit kearah Sehun yang berada di belakangnya. Dia melihat tubuh pria itu begitu tegang – hal yang sama seperti yang dia rasakan. Lalu dengan enggan dia kembali menatap wanita paruh baya dihadapannya. Ia mengenalnya dengan baik meski rambut wanita itu hampir seluruhnya memutih. Dia mengenal tatapan tajam itu meski, tidak setajam dulu ketika memandangnya. Wanita itu ada dihadapannya. Ketakutannya ada di hadapannya.

Dan kini dia merasa di tampar saat mendengar pria dibelakangnya memanggil wanita itu dengan sebutan Ibu. Ibu?

*

Wanita paruh baya itu merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya ketika melihat sosok yang membuka pintu Apartemen putra bungsunya. Seorang wanita yang masih sama seperti yang terakhir dilihatnya. Hanya saja tubuhnya terlihat lebih gemuk kali ini, tapi dia mengakui meski enggan wanita itu tetap terlihat cantik. Seandainya dia adalah wanita baik hati, tentu saja dia akan menganggap wanita itu sebagai putrinya sendiri. Sayangnya ia tidak.

"Aku mengenalmu." Dia mendesis. Kemudian mengalihkan tatapannya pada sosok pria bertubuh jangkung di belakang wanita itu. Sialnya dia bahkan tidak menyadari wajah lebam di wajah putranya. Dia melupakan emosi yang meletup-letup sejak tadi. Dan memilih melangkah menuju putranya. Putra bungsunya yang ia rasa sudah terlalu jauh dalam jangkauannya.

"Ada apa dengan wajahmu nak?" dia membelai permukaan kulit yang terasa dingin di telapak tangannya. Menyentuh titik – titik lebam membuat putranya meringis pelan. Dia tahu sesuatu yang buruk telah terjadi pada putranya. Dan tanpa bertanya lebih lanjut pun dia tahu siapa orang yang menyebabkan semua ini.

*

"Kenapa ibu ada di sini?" tanya Sehun pelan. Ekor matanya melirik kearah wanita yang masih mematung di depan pintu. Dia tahu wanita itu pasti takut bertemu dengan Ibunya. Apalagi saat melihat reaksi pertama Ibunya melihat wanita itu membuat Sehun merasakan atmosfer penuh dendam dari Ibunya. Tapi dia tidak mengerti pada hal yang telah terjadi. Jadi dia kembali menatap Ibunya. Ibunya yang sedikit dia rindukan.

Ya, hanya sedikit. Karna sejak awal wanita paruh baya itu memang tidak pernah benar – benar memperhatikannya. Selalu mengutamakan Kakak-nya Donghae membuatnya mau tidak mau membuat jarak diantara mereka. Ya, dirinya lebih memilih menjadi sosok yang tidak pernah di gapai oleh Ibu dan kakaknya selain ayah kandungnya. Karna menurutnya itu adalah hal terbaik yang bisa dia lakukan. Dia tidak membutuhkan Ibu dan Kakaknya sebesar dia membutuhkan Ayahnya.

"Terima kasih Sehun. Ternyata kau melakukan yang ibu inginkan." Sehun menaikkan sebelah alisnya memandang Ibunya dengan bingung. Memang benar, Sehun sama sekali tidak bisa menebak apa yang dipikirkan ibunya. Tentu saja dia bukan cenayang.

"Kau sudah menangkap wanita itu. Kau sudah menangkap pembunuh kakakmu."

Dan Sehun tidak bohong ketika melirik tubuh Clarisa yang sedikit bergetar. Apa- apa yang terjadi?

"I-ibu?"

Ibunya tersenyum tipis. Lalu menoleh kearah Clarisa. "Tugasmu hanya sampai di sini. Dan sekarang biarkan Ibu yang mengurusnya. Ibu berjanji, wanita itu akan mendekam di penjara sangat lama. Sesuai dengan perbuatannya."

Kemudian Ibunya berjalan menuju kearah Clarisa. Berhenti di depannya dan membuat tubuh Clarisa semakin gemetar. Sehun ingin menarik wanita itu ke dalam pelukannya. Tapi tubuhnya sama sekali tidak bisa ia gerakkan. Jujur, ia penasaran dengan maksud dari perkataan ibunya itu.

Scattered (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang