17

3.6K 380 38
                                    


Paris - Perancis

Empat tahun. Butuh empat tahun untuk Clarisa menata hidupnya dari luka di masa lalu. Kehidupannya saat ini sudah sangat amat cukup baginya. Memiliki seorang putri cantik berusia tiga tahun dan memiliki orang – orang yang menyayanginya dengan tulus.

Dulu, ia selalu bisa memprediksi kemungkinan terburuk ketika bertemu dengan pria itu lagi. Dulu, dua tahun yang lalu setelah kehidupannya semakin membaik. Dia bertekad tidak ada yang bisa menghancurkannya lagi. Tidak.

Tapi kini kenyataan tidak sesuai dengan yang ia harapkan. Ketika pria ada di hadapannya. Hanya berjarak beberapa meter yang dibatasi dengan meja panjang di ruang meeting. Tubuhnya menegang. Bahkan telapak tangannya sedari tadi begitu dingin.

"Kau baik – baik saja Cla?"

Clarisa menoleh kearah wanita di sampingnya. Seorang wanita cantik berambut kecoklatan sepertinya. Wanita yang telah menjadi teman dekatnya. Wanita itu – Jasmine.

"Aku baik – baik saja Jas."

Clarisa kembali mengalihkan pandangannya pada beberapa dokumen di depan mejanya. Dia menghela nafas. Sambil mendengarkan atasan-nya melakukan presentasi produk makanan ringan yang akan diluncurkan oleh Perusahaannya bulan depan.

"Bagaimana menurutmu Cla?" Clarisa mengangkat kepalanya meski enggan. Menatap atasannya lalu mengangguk. "Saya rasa, yang anda sampaikan sudah cukup bagus, Sir."

"Apa tidak ada masukan darimu? Kau ini wakil direktur disini." Ucap atasannya lagi. Clarisa menggeleng pelan. Jujur saja, otaknya buntu. Terlebih ketika dia menyadari bahwa iris hazel itu sedari tadi menatapnya.

"Lalu bagaimana menurut anda Mr. Oh?"

Pria itu berdehem, tidak begitu kencang. Tapi suara itu seolah terdengar begitu dekat dengan telinga Clarisa. Tubuhnya semakin menegang.

*

Sehun sekali lagi mengamati perubahan wanita yang berada beberapa meter di hadapannya. Jarak mereka hanya di batasi oleh meja panjang dan luas. Seandainya saja, seandainya di ruangan ini tidak ada orang – orang ini, mungkin Sehun sudah melakukan hal gila. Mengunci tubuh wanita itu dalam pelukannya.

"Mr. Oh?"

Sehun mengabaikan panggilan Jack, Direktur perusahaan tempatnya berada. Perusahaan ini adalah salah satu anak perusahaan miliknya.

"Aku menyukai idemu Jack." Ucap Sehun tegas. Tanpa mengalihkan pandangannya dari wanita yang masih duduk dengan gelisah di tempatnya.

"Jadi bagaimana menurutmu Cale?" tanyanya. Senyum tipis terpeta di wajahnya. Dia mengabaikan orang – orang dalam ruangan itu yang mulai berdiskusi. Tapi tatapannya masih terpaku pada wanita itu. selalu.

"Cale?"

Dan tepat saat itu, wanita itu mendongak menatapnya. Iris madu itu lagi – lagi berhasil mengunci tatapannya. "A-aku.."

"Bagaimana kabarmu?"

"..apa hubungan mereka?"

"..mungkinkah mereka itu mantan kekasih? Atau mantan suami – istri?"

Sehun masih tetap memfokuskan tatapannya pada wanita itu. Terus membiarkan iris madu itu menenggelamkan dirinya di titik terdalamnya.

"..."

Sehun sempat panik ketika melihat pergerakkan Clarisa yang sepertinya bersiap meninggalkan tempat itu karena mendengar ucapannya.

*

Scattered (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang