Flashback 1 tahun yang lalu.
"Bae Irene!" aku berteriak kencang. Wanita yang ada dihadapanku memejamkan matanya tanpa berani menatapku. "Katakan sekali lagi, cepat!"
"A-aku sebenarnya menerima perjodohan ini karna kupikir aku akan menikah dengan Donghae, t-tapi ternyata aku malah menikah denganmu Sehun" aku memejamkan mataku saat merasakan nyeri di dadaku. Bagaimana mungkin, wanita yang aku cintai yang telah menyandang status istriku mengatakan bahwa dia menikah denganku karna kakak-ku. Karna kakak kandungku?
"Kau mencintainya?" tanyaku pelan. Hening. Dia tidak menjawab apapun hanya terisak. Aku menggeram kesal lalu mencengkram tubuhnya dengan kencang. "Jawab aku Rene, apa kau mencintainya? Apa kau mencintai kakakku?"
"I-iya" hancur sudah perasaanku. Aku melepaskan cengkeramanku begitu saja membuat tubuh mungilnya terjatuh. Dia meringis tapi aku tidak peduli, aku berjalan meninggalkannya. Aku butuh minum-aku butuh hiburan.
...
"Sehun?" aku melirik tajam kearahnya. Wanita itu berjalan ragu kearahku. Dia memegang sesuatu ditangannya. "Ada apa?"
"Ini.." dia memberiku sebuah testpack yang menunjukkan dua garis merah. Dua garis merah? Apa itu artinya dia hamil? Ya Tuhan, dia hamil anakku. Tapi kebahagiaanku hilang seketika mengingat pengakuannya kemarin. Sejak pengakuannya kemarin aku tidak pulang kerumah. Aku baru kembali kerumah sekitar pukul 8 malam tadi.
"Gugurkan saja" ucapku pelan. Entah mengapa aku bisa mengucapkan itu. Wajah cantiknya terkejut, matanya memerah. "Tapi ini anakmu Sehun-ah"
"Aku tau, tapi mungkin kau lebih berharap jika aku adalah Donghae dan itu anak kalian. Aku mengerti" aku berjalan meninggalkannya. Dia menahan lenganku. "Tidak bisakah.."
Aku masih menunggu ucapan selanjutnya. "Tidak bisakah kau memberikanku kesempatan kedua? Mungkin dengan kehadiran anak ini akan merubah dunia kita. Dan mungkin aku akan.. mencintaimu" Mungkin? Aku tersenyum tipis.
"Tidak ada yang bisa dirubah disini Rene, kenyataannya kau lebih mencintai kakak-ku dibandingkan diriku adalah pukulan telak bagiku. Aku.. aku akan mengirimkan surat perceraian secepatnya. Jadi gugurkan saja kandungannya" aku menghentakkan genggamannya pelan. Mengingat dia sedang hamil. Lalu aku terdiam sebelum mengatakan.
"Satuhal yang harus kau tau, memang seharusnya kau akan menikah dengan Donghae, tapi pria itu memilih meninggalkan rumah dan menikah dengan gadis impiannya. Aku, aku yang menawarkan diri untuk menjadi pengganti Donghae. Menyelamatkan harga dirimu dan martabat keluargamu" ucapku sebelum akhirnya benar-benar pergi meninggalkannya.
...
*seminggu setelah pertengkaran
"Aku tidak akan menggugurkan kandungan ini Sehun" aku menghentikan langkahku ketika hendak berangkat kerja. Rumah tangga kami benar-benar sudah hancur. "itu terserah padamu"
"Kita.. tidak akan bercerai kan?" tanyanya. Aku menatap dingin kearahnya. "Kau tidak mencintaiku. Buat apa aku mempertahankanmu?"
"Lalu apakah kau mencintaiku Oh Sehun? Kau yakin menikah denganku bukan karna iba? Jelas seminggu yang lalu kau mengatakan untuk menawarkan diri demi aku dan keluargaku! Bukankah kita impas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scattered (Completed)
عاطفية[1 - 10 Public] [11 - End Privat] Dimana tempat teraman menurutmu? Ketika Negara yang menjadi tempat kelahiranmu justru menjadi tempat yang paling bahaya bagimu, itulah yang kurasakan. Aku tidak memiliki keluarga, aku adalah seorang wanita Yatim Pia...