"Kau... Im Yoona?"
Aku memandang wajah wanita paruh baya dihadapanku lamat-lamat. Dan seketika jantungku seolah berhenti berdetak.
"Ya Tuhan!"
Aku merasakan kakiku tidak sanggup lagi menahan beban tubuhku. Aku jatuh terduduk di lantai marmer yang dingin. Kemudian aku merasakan kedua tangan memegang kedua lenganku. Aku sedikit mendongak untuk melihat wajah itu lagi. Air mataku jatuh begitu saja, dia..
"Jung-Seo Yoon?"
"Ini aku Yoona. Aku Jung Seo Yoon. Aku ibumu" dia merengkuh tubuhku ke dalam pelukan hangatnya. Aku masih tidak mengerti, bagaimana bisa dia ada disini? Jelas aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri saat dia menghembuskan nafas terakhirnya. Saat kedua mata lembutnya memejam meninggalkan aku dalam kesendirian. Dia sudah mati, aku melihatnya. Apa-apaan ini.
"Kau sudah mati!" desisku. Rasa bahagia yang tadi kurasakan kini berubah menjadi kemarahan. Aku marah padanya, aku marah pada hal yang terjadi, aku marah dengan takdir yang kini sedang mempermainkanku.
"Tidak. Yoona, aku bisa menjelaskannya padamu."
"KAU SUDAH MATI!" teriakku. Aku melepaskan diri dari pelukannya dan mendorong tubuhnya dengan kasar agar menjauh dariku. Dia menangis tersedu, sambil memandangku dengan tatapan iba dan khawatirnya.
"Yoona, dengarkan Ib-"
"KAU BUKAN IBUKU. SIALAN, IBUKU SUDAH MATI!!" teriakanku membuat beberapa orang kini mengerubungi kami. Tapi aku tidak peduli. Aku terus menatap tajam kearahnya.
"Yoon-"
"Apa-apaan ini?" suara itu menginterupsi ucapannya. Aku bisa melihat sepasang sepatu hitam berdiri di dekatku. "Mom, apa yang kau lakukan disini?"
Pria ini.. anaknya?
Dengan susah payah aku mendongak dan terkejut mendapati Nathan berdiri disana. Aku bisa melihat Nathan sama terkejutnya dengan diriku.
"Clarisa? Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya sambil membantu wanita dihadapanku untuk berdiri. Aku berusaha dengan susah payah berdiri dengan kedua kakiku yang masih lemas. Saat tubuhku sedikit terhuyung, Nathan memegang bahuku, menahannya.
"Mom, apa yang kau lakukan disini? Aku mencarimu sejak tadi. Dan Clarisa, apakah kalian saling mengenal?"
Mom? Nathan anak wanita ini? Aku tidak mengerti.
Aku dengan cepat menggeleng, lalu berusaha menegakkan tubuhku. Tersenyum tipis pada Nathan tanpa berusaha memalingkan wajahku pada wanita itu.
"Aku harus pergi, Nath. Senang bertemu denganmu disini."
*
"Yoona." Aku menghentikan langkahku di depan lift saat mendengar suara yang tidak asing memanggil namaku. Dengan malas aku berbalik dan mendapati Jung Seo Yoon berdiri di hadapanku dengan wajah lelahnya. Aku mendengus, mungkin Nathan yang memberitahuku jika aku bekerja disini.
"Bisa kita berbicara?" aku mengangguk cepat dan berjalan menjauhinya menuju cafe yang berada di sebrang gedung kantorku.
.
.
.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan Nyonya?" tanyaku yang jengah. Hampir sepuluh menit aku menunggu wanita ini berbicara nyatanya nihil. Dia hanya memandangku terus-terusan membuatku sangat risih.
"Yoon-"
"Jangan memanggilku dengan nama itu." Desisku. Aku melihat perubahan raut wajahnya yang kecewa dengan ucapanku. Tapi aku mengabaikannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/88975398-288-k780952.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scattered (Completed)
Romance[1 - 10 Public] [11 - End Privat] Dimana tempat teraman menurutmu? Ketika Negara yang menjadi tempat kelahiranmu justru menjadi tempat yang paling bahaya bagimu, itulah yang kurasakan. Aku tidak memiliki keluarga, aku adalah seorang wanita Yatim Pia...