8

5.8K 452 60
                                    

WARNING! MATURE CONTENT

Bab ini mengandung cerita yang tidak pantas dibaca oleh anak usia dibawah umur. jadi sebelum membaca pikirkan baik-buruknya untuk diri kalian ya kekeke.

Sory for Typo and Hope you like it!

...............................................

"Aku akan membuatmu jadi milikku sepenuhnya, Clarisa" sebelum aku membuka suara Sehun mengecup bibirku dengan lembut, bukan ciuman menuntut seperti orang yang dibutakan oleh nafsu. Aku bisa mencium aroma mint dan kayu manis dari tubuhnya saat tangan Sehun terangkat memegang kepalaku. Aku mendesah pelan saat merasakan dia mulai mengulum bibir bawahku lalu meneroboskan lidahnya berusaha mencari lidahku. Otakku terus saja berperang dengan hatiku. Sebagian dari diriku menolak hal ini dan sebagian dari diriku menerima hal ini mengingat sudah lama sekali sejak aku melakukan kegiatan intim seperti ini.

Sehun masih menciumku dengan lembut, sesekali aku melihatnya tersenyum saat aku mulai membalas ciumannya meski matanya terpejam. Kemudian perlahan dia menghentikan ciuman kami dan menjauhkan wajahnya sedikit dari wajahku membuatku lagi-lagi merasa kecewa.

"Kau ingat aku mengatakan bahwa aku menyukai rasa bibirmu?" tanyanya parau. Dia memejamkan matanya saat mengucapkan itu. Aku berdehem sebagai jawabannya.

"Well, kurasa sekarang aku tidak bisa untuk tidak menciummu, Cale. Kumohon katakan jika kau ingin berhenti saat ini juga aku akan melakukannya. Kadang aku tidak bisa mengendalikan tubuhku dengan baik. Jadi aku melakukan sebuah penawaran padamu. Katakan kau tidak ingin dan aku akan pergi" ucap Sehun menatapku. Aku bisa melihat wajahnya yang cemas menunggu jawabanku. Kemudian aku mengangguk sebagai jawabannya.

"Oh thanks honey" tanpa aba-aba dia menggendong tubuhku dan meletakkan ku diatas ranjang secara perlahan. Melihatnya sedang berusaha menanggalkan pakaiannya sendiri membuatku sedikit gugup. Saat Sehun selesai dengan urusannya, dia menaiki ranjangku dan duduk diatas tubuhku. Aku memejamkan mata membiarkan dia membuka kimonoku dan melepaskannya. Kini aku hanya memakai pakaian dalam dan Sehun mengenakan boxer hitamnya.

"Kau siap?" tanyanya pelan.

Aku mengangguk. Dan saat itu pula Sehun kembali menciumku, kini dia melakukannya dengan bit yang agak cepat. aku membuka mulutku dan membalas ciumannya. Sesekali aku menggigit bibirnya membuatnya mendesah. Kedua tanganku sudah berada di lehernya. Berusaha menikmati sekali lagi ciuman kami. Lalu Sehun menghentikannya, perlahan ciumannya turun ke leherku. Tubuhku menegang saat dirinya mencium leherku sesekali menghirupnya dalam-dalam. Tangan Sehun kini berada di kedua payudaraku, tubuhku melengkung saat merasakan kedua tangannya memilin putingku. Sehun kembali menciumku sebelum akhirnya dia membuka kaitan braku hingga terlepas. Aku bersumpah melihat matanya berbinar ketika melihat kedua payudaraku. Tanpa babibu dia menjilat puting kananku dan meremas payudara kiriku lalu sebaliknya.

"Kau menganggumkan" pujinya. Jari Sehun turun ke perutku, sejenak dia menghentikan kegiatannya dan menatap sebuah goresan di pinggangku. Dia menatapku. Aku tersenyum lembut berusaha untuk tidak membahasnya. Sehun menghargai keinginanku, jadi yang dia lakukan hanyalah menelusuri goresan itu dengan jarinya. Aku memejamkan mataku dan mendesah pelan. Saat aku membuka mataku Sehun menatapku sambil tersenyum, senyum yang bahkan tidak kulihat sebelumnya.

Dia turun ke bawahku mengecup sesuatu yang basah dibawah sana. Berusaha memainkan lidahnya semakin dalam hingga membuatku menjerit. Kemudian Sehun berhenti, dia melepaskan celana boxernya. Dan kini aku bisa melihat sesuatu yang menegang yang sejak tadi mengganggu pandanganku. Sehun melebarkan kedua pahaku. Membuat jantungku kembali berdegup kencang.

Scattered (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang