16

3.1K 392 49
                                    

[BGM : Best Mistake - Ariana Grande]

.

.

New York, 4 Tahun kemudian

Sehun memandang sebuah pigura di mejanya, pigura baru yang dimilikinya sejak kepergian wanita itu. Tidak ada yang tersisa darinya, hanya sebuah pigura yang tidak sengaja dia temukan di atas nakas Apartemen lama wanita itu.

Tok – tok.

"Masuk." Ucapnya singkat. Setelahnya pintu itu terbuka, menyisakan seorang pria tampan berdiri di sana. Sehun mengerutkan dahinya memandang pria itu.

"Jo? Apa yang membawamu kesini?"

Jo, pria itu tersenyum tipis lalu mendudukan dirinya di bangku sebrang meja Sehun.

"Inikah sambutan untuk teman lamamu setelah tiga tahun tidak bertemu?" tanya Jo. Membuat Sehun mendengus menatapnya.

"Well, apa yang membawamu kesini?"

Kali ini giliran Jo yang mendengus. Setelah kepergian Clarisa, semuanya berubah. Kehidupan temannya berubah. Sehun semakin jarang berbicara, terlebih setelah terungkapnya fakta bahwa Irene adalah saudara kandungnya. Terkadang Jo tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang Ibu menikahkan anak kandungnya sendiri?

"Jo, jika tujuanmu kesini untuk melamun. Lebih baik kau keluar, aku memiliki banyak dokumen yang harus ku tandatangani."

Dan satuhal yang tidak berubah dari Sehun. Tetap dingin.

"Aku sudah memastikan semuanya. Kebutuhan Clarisa, sudah terpenuhi dengan baik. Dia bahkan sudah tidak bekerja di cafe terkutuk itu. hampir setahun dia bekerja di Anak Perusahaan milikmu di Perancis."

Sehun mengangguk. Dia tahu keberadaan wanita itu sejak tiga tahun yang lalu. Tapi entah mengapa dia kehilangan nyali untuk menemui wanita itu. Selama ini yang dia lakukan hanyalah menyuruh Jo, Nathan, dan Kyle dan beberapa orang kepercayaannya untuk menjaga wanita itu di sana.

Sehun bahkan tahu, pertama kali wanita itu tiba disana. Dia memilih bekerja di sebuah cafe tempat beberapa pria nakal sering berkunjung kesana. Bahkan masih Sehun ingat dengan jelas ketika Mark – orang kepercayaannya – mengatakan bahwa seorang pria hidung belang hampir saja memperkosa wanita itu hingga membuat Sehun geram dan menyuruh kepolisian setempat untuk memenjarakannya.

"Thanks Jo. Aku berhutang banyak padamu." Ucap Sehun tulus.

Jo mengangguk.

*

Kini Sehun tahu makna pengecut sebenarnya. Karna kata itu kini disematkan padanya. Dia adalah seorang pengecut ulung. Dia bahkan tidak bisa menemui wanita itu disana. Buktinya, saat ini dia kembali berusaha menyibukkan dirinya dengan tumpukan dokumen di mejanya dari pada membiarkan bayangan wanita itu muncul lagi dipikirannya. Membuatnya harus menahan diri mati –matian untuk tidak menemui wanita itu.

Jo melihat Sehun yang berpura –pura menyibukkan dirinya, mendengus pelan.

"Cecilia, sudah mulai bersekolah hari ini." Ucap Jo. Awalnya Jo tidak ingin memberitahukan hal ini pada Sehun. Dia tidak ingin membuat teman-nya itu semakin merasa tersiksa di dera rindu. Tapi menurutnya Sehun perlu tahu. Biar bagaimanapun pria itu memiliki andil besar dalam hidup Clarisa hingga saat ini.

Dan benar saja setelah dia mengatakan hal itu, Sehun menghentikan kegiatannya. Ucapan Jo menarik perhatiannya. Sehun menatap Jo yang masih terdiam memandangnya.

"Bagaimana rupanya?"

Jo tersenyum manis. "Dia sangat cantik, persis seperti Clarisa. hanya saja bibir dan hidungnya mirip dengan dirimu."

Scattered (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang