3

4.6K 546 24
                                        

"Kita lihat saja nanti, siapa yang akan menyerah duluan. Kau pada pesona-ku atau aku pada pesona-mu"

Aku memejamkan mataku untuk yang ketiga kalinya, bagaimana bisa ucapan itu terus-menerus berputar di kepalaku layaknya berasal dari tape recorder. Aku juga masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana tatapannya padaku, dia memandangku seolah aku adalah dessert favoritnya. Oh!. Aku mulai merasakan kulit kaki-ku mengkerut, bagaimana tidak sebagai upaya menghapus kejadian tadi aku memilih berendam dalam bathtub yang penuh sabun, berendam selama hampir 2 jam lamanya di musim dingin.

Tok-tok.

"Hai Clarisa, apa kau ada acara hari ini?" itu Kyle. Aku mencoba menarik nafas sebelum menjawab pertanyaannya. "Tidak ada Kyle, ada apa?"

"Aku ingin mengajakmu ke Pesta, rekan kerja-ku Jessica berulang tahun hari ini. Kau mau ikut?" aku terdiam sejenak, rekan kerja? Itu berarti salah satu karyawan dari perusahaan milik pria itu.

Masih dengan posisi dalam bathtub aku berteriak. "Em, Entahlah aku tidak yakin"

"Oh ayolah Clarisa, kau hanya perlu menemaniku, kita nikmati minumannya, hiburannya lalu kita pulang. Lagi pula Sehun ada dibawah menunggu kita" Tunggu, apa? Dia disini?

Aku beranjak dari bathtub lalu mengambil handuk untuk membungkus tubuhku. Kuhentikan langkahku ketika didepan cermin, memastikan bahwa tidak ada busa sedikitpun yang menempel di tubuhku. Kemudian aku berjalan menuju pintu dan membukanya. Cklek

Aku mendapati Kyle dalam balutan mini dress berwarna merah yang begitu ketat sehingga membentuk tubuhnya dengan sangat indah. Rambut pirangnya yang biasa tergerai lurus kini terlihat agak ikal. Kyle memandangku dengan raut wajah bingung. "Kau habis melakukan apa?"

"Berendam" jawabku singkat. Kini matanya membulat memandangku. "Di cuaca seperti ini? Aku gila"

Aku sontak tertawa ketika melihat ekspresinya, kedua matanya yang membulat memandangku dan mulutnya menganga. "Aku memang gila. Kau tau itukan. Dan karna aku sudah gila aku tidak ingin ikut ke pesta itu"

Tidak jika aku akan bertemu dengan pria itu. Cukup sudah aku berendam seharian tadi untuk melupakan segala ucapan dan perbuatannya.

"Jika Sehun yang membuatmu keberatan, aku akan menyuruhnya pergi duluan. Kita tidak perlu pergi bersamanya. Aku akan menyuruhnya pergi duluan. Lagipula aku sudah membawakan ini untukmu Clarisa, ini adalah gaun pemberian dari ibuku. Kurasa ini cocok untuk dirimu" jelas Kyle.

"Tapi-tapi.."

"Aku akan menyuruhnya pergi duluan Clarisa, Sehun memang biasanya suka menjemputku ketika pergi ke pesta, jika berurusan dengan urusan kantor. Apalagi semenjak kepergian Ir-"

"Kenapa lama sekali?" suara berat itu menghentikan ucapan Kyle. Aku melihat pria itu mengenakan t-shirt berwarna putih dengan balutan Jas hitam yang sesuai dengan bentuk tubuhnya di padukan dengan slim-fit denim berwarna biru dongker (indigo). Setelah memandangnya dari atas ke bawah aku kembali mengangkat pandanganku, dia memandangku. Namun, wajahku sontak memerah ketika menyadari arah pandangannya bukan pada mataku melainkan pada tubuhku yang kini hanya dibalut handuk berwarna putih. Terlebih handuk yang ku gunakan tidak terlalu panjang hanya menutupi dari dadaku hingga pahaku, membuat payudaraku sedikit terlihat.

Aku lantas mundur perlahan lalu berbalik. Kyle menatapku dan Sehun bergantian. Lalu aku mendengar pria itu berdehem seolah berusaha mencairkan suasana. "Kyle, aku tunggu kalian dibawah. Kali ini jangan lama"

Scattered (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang