Akhirnya ujian akhir mata pelajaran yang aku takuti berakhir juga. Namun, aku masih belum boleh berbahagia dulu karena masih ada ujian lain yang menanti.
"Sudah selesai?" Wonshik menghampiriku, yang duduk di taman dekat kelasku, dengan nafas terengah-engah. Sepertinya ia baru saja berlari dari kelasnya yang jauh dari kelasku.
Aku mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaannya. Sebenarnya, aku sudah selesai sejak beberapa menit yang lalu, namun aku tidak segera pulang karena ingat kalau Wonshik memintaku menunggunya.
"Ayo!" ajaknya seraya menggandeng tanganku.
"Ke mana?"
"Ra.ha.si.a." Ia terkekeh geli karena berhasil membuatku penasaran.
Tanpa mengetahui tujuanku, aku hanya berjalan mengikuti Wonshik. Ia terus berjalan meskipun gerbang sekolah sudah kami lewati. Aku terus bertanya ke mana tujuan kami. Namun, Wonshik hanya tersenyum dan mengalihkan pembicaraan.
"Bagaimana ujianmu tadi?" tanyanya.
"Ugh, susah sekali. Aku hampir saja mengosongi 5 soal," jawabku.
"Lalu?"
"Aku menjawab seadanya." Aku mengakhiri jawabanku dengan tawa kecil.
Wonshik tertawa dan mengacak rambutku. "Untuk ujian selanjutnya, kau harus belajar lebih rajin lagi," ucapnya memberi nasehat. Tumben sekali manusia larva ini menasehatiku. Biasanya juga aku yang mengomelinya --coret, menasehatinya.
"Oppa juga. Jangan tidur terus," sindirku diikuti suara tawaku. Mendengar sindiranku, Wonshik pura-pura marah sebelum akhirnya tertawa karena melihatku kebingungan.
Tak terasa, kami berdua sampai di tujuan. Rupanya Wonshik mengajakku ke sebuah pusat perbelanjaan. Tumben sekali.
"Ayo ke lantai tiga," ucapnya.
Ah, kini aku tahu ke mana tujuannya. Dan tebakanku terbukti benar ketika mataku disuguhi pemandangan banyak kotak mesin permainan. Ya, Wonshik mengajakku ke arena game.
"Sesekali kau harus beristirahat sejenak." Ia menarik tanganku ke arah permainan menembak.
Aku tak menolak dan bahkan balas menarik tangannya. Aku tak sabar untuk mengalahkan Wonshik, hehe.
Setelah hitungan mundur yang memulai permainan berakhir, kami berdua fokus pada layar dan menembaki lawan. Karena tembakanku yang berulang kali meleset, Wonshik pun dengan mudah mengalahkanku.
"Yes, aku menang! Kau harus mentraktirku!" serunya riang.
Aku merengut sebal. "Kau curang! Ayo mulai lagi dari awal!"
Begitulah akhirnya kami bermain hingga tak terasa sudah jam 5 sore. Aku yakin setelah sampai di rumah, kedua orangtuaku akan mengomeliku.
Good job, Kim Wonshik. Awas saja kalau besok aku tidak bisa mengerjakan ujian. Dijamin aku akan mendiamkanmu karena sudah mengajakku bermain sampai sore.
[FIN]
Bluisherlock☆
27.12.16Keep tagging ma baes: Konata2401, yoon-hana, gimhyeAA, mochakyeoni, Jeon_Na_Ya
KAMU SEDANG MEMBACA
VIXXTIONS (VIXX's Fictions) [FIN]
FanfictionKumpulan cerita fiksi dengan VIXX sebagai tokoh utamanya :)) Imagines and short fictions ✔ Pref: The First * Disclaimer: Cerita ini murni hasil pemikiranku. Tidak ada unsur meniru cerita manapun. Tapi aku mohon maaf kalau ceritaku mirip dengan cerit...