Sejak tadi, lebih tepatnya sejak ia sampai di rumahku, ia duduk di pojok kamarku. Ia melakukannya selama 10 menit lebih sampai aku mengira ada roh yang merasukinya. Maaf saja kalau aku sampai berpikiran seperti itu, karena aku terlalu sering menonton film horor.
Bukannya aku tidak tahu apa yang ia rasakan. Aku tahu betul itu. Entah ia mengetahui kalau aku tahu atau tidak, karena ia selalu menyembunyikan kesedihannya.
"Oppa," panggilku untuk kesekian kalinya.
Ia menoleh tanpa berkata apapun. Wajahnya tampak begitu murung, membutku ingin sekali memeluknya dan menguatkannya.
"Oppa." Aku kembali memanggilnya saat ia memalingkan wajahnya dan kembali menatap tembok kamarku. Setelahnya, tak ada respon darinya meskipun hanya helaan nafas.
"Taekwoonie, hamjji~" Aku kembali memanggil namanya, kali ini tanpa embel-embel 'oppa'. Biasanya, kalau aku memanggilnya seperti itu, ia akan menatapku tajam dan memelukku sampai aku kehabisan nafas.
Namun, kali ini berbeda. Ia tak melakukannya.
Aku menghela nafas panjang. Antara sedih, kesal, dan bingung, semuanya tercampur menjadi satu. Makhluk di depanku ini tidak boleh muram seperti ini. Aku harus mengembalikan senyumnya!
Tapi ... bagaimana caranya ya?
Ting!
Tiba-tiba saja sebuah ide muncul di benakku. Aku teringat dengan cara Hakyeon-sunbae dan Jaehwan-sunbae yang berusaha membuat Taekwoon tertawa. Mungkin saja cara itu berhasil, ya 'kan?
Dengan berhati-hati, aku keluar dari kamar dan mencari balon. Ya, balon, hehehe. Aku pernah melihat Taekwoon yang tersenyum begitu lebar saat Hakyeon-sunbae ... uh, bagaimana menjelaskannya, ya? Intinya Hakyeon-sunbae meniup balon lalu balon itu dikeluarkan anginnya di depan wajah Taekwoon. Karena suatu 'insiden', Taekwoon pun tersenyum lebar dan 'menghajar' teman seperjuangannya itu. Soal 'insiden' yang kumaksud, aku tidak bisa mengatakannya karena aku tidak akan berhenti tertawa kalau memikirkannya.
Setelah selesai dengan sebuah balon di tanganku, aku pun masuk ke dalam kamar dan melancarkan aksiku. Hasilnya GAGAL TOTAL. Taekwoon hanya terdiam menatapku, sedangkan aku tertawa seperti orang gila. Aku malu sekarang :(
Oke, aku sudah tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Jadi, aku melempar begitu saja balon di tanganku dan duduk menghadap sisi kiri Taekwoon.
"Oppa, aku bisa mendengarkan keluhanmu, kalau kau mau," ucapku pelan. Ia pun menoleh. Ya! Dia menoleh! Yeay!
Ia menghela nafas pelan sebelum akhirnya memelukku erat. Aku balas memeluknya. "Jangan dipendam sendiri. Oppa boleh menangis di pundakku kalau oppa mau," lanjutku.
Kurasakan rengkuhannya semakin erat sebelum akhirnya kudengar isakan pelan lolos dari mulutnya. Aku mengelus punggungnya yang lebar dengan perlahan dan tersenyum tipis.
"Terima kasih," ucapnya pelan. Ucapannya itu berhasil membuat senyumku semakin lebar.
"Hm." Aku menggumam. "Setelah ini, oppa harus tersenyum lagi, oke? Aku tidak mau melihat oppa murung lagi ...."
[FIN]
Akhirnya ig Leo balik :") #StarlightSupportVIXXLeo :") be the right fans and be supportful :"))
Bluisherlock☆
28.11.16Keep tagging: Konata2401, yoon-hana, gimhyeAA, mochakyeoni
KAMU SEDANG MEMBACA
VIXXTIONS (VIXX's Fictions) [FIN]
FanfictionKumpulan cerita fiksi dengan VIXX sebagai tokoh utamanya :)) Imagines and short fictions ✔ Pref: The First * Disclaimer: Cerita ini murni hasil pemikiranku. Tidak ada unsur meniru cerita manapun. Tapi aku mohon maaf kalau ceritaku mirip dengan cerit...