23 - The Cursed (VIXX)

187 18 74
                                    

Warning: cerita ini OOC banget :"v sama agak sesuatu (?)

***

"Cepat berikan!"

"Jangan kira kami akan lunak padamu karena kau perempuan!"

Suara ribut tersebut berasal dari sudut salah satu kelas di tingkat dua. Di sana terdapat tujuh orang yang berdiri, dengan enam pemuda yang mengelilingi seorang gadis bertubuh mungil. Gadis tersebut mendongak begitu mendengar gertakan yang dilayangkan padanya, memandang pemimpin dari enam pemuda tersebut tanpa takut.

"Aku tidak mau menyerahkan sepeserpun kepada pecundang seperti kalian!" Gadis itu melawan, bahkan nyaris mencengkeram kerah pemuda di hadapannya kalau saja tidak ada seorang gadis yang menghentikannya.

"Daeul-ah, berhenti! Kalian juga berhenti!" serunya.

Keenam pemuda tadi kompak menghela nafas kasar secara bersamaan begitu sang gadis berambut panjang itu datang.

"Kenapa kau membela dia, Sojin? Dia mencuri uangku!" ucap Hakyeon, pemimpin dari kelima pemuda lain, setengah memmbentak.

"Kata siapa aku mencuri uangmu? Aku bahkan tidak tahu dimana kau menyimpan uang hasil memalakmu itu!" Daeul, gadis yang dipojokkan tadi, membela diri.

Kedua belah pihak pun kembali melayangkan kalimat penuh emosi yang memuncak dan diikuti oleh kata-kata makian. Membuat Sojin pening dan harus menenangkan mereka semua.

"Cha Hakyeon, aku bersama Daeul sejak tadi sampai kalian menariknya ke pojok kelas. Jadi, aku tahu betul kalau dia tidak seperti yang kau tuduhkan," jelasnya.

Hakyeon mendecih kesal, merasa kalah dengan pernyataan Sojin. Ia pun langsung angkat kaki dan diikuti oleh kelima temannya.

Begitu Hakyeon pergi, justru Sojin yang merasa lega, bukannya Daeul.

"Kenapa kau melakukan hal seperti tadi? Aku masih bisa membela diriku sendiri, kok," ucap Daeul dengan nada kesal.

Sojin hanya tersenyum, merasa biasa akan respon Daeul, "kalau kau bisa membela dirimu sendiri, harusnya mereka kapok menindasmu. Tapi, yang terjadi malah mereka tidak berhenti, 'kan?"

Daeul tak membalas, bahkan ia meninggalkan Sojin sendirian. Namun, sebelum kakinya melangkah keluar kelas, Sojin mendengar suara pelan gadis itu.

"Terima kasih."

*

Di lain sisi, enam pemuda yang tadinya berniat merampas uang saku Daeul tampak kesal. Terutama Cha Hakyeon, pemimpin mereka.

Buak!

Hakyeon menendang loker--entah milik siapa--dengan keras sampai loker tersebut penyok pada bagian yang terkena tendangannya.

"Kenapa anak itu selalu balik menantang kita?" tanyanya setengah berseru.

Kelima temannya membisu, tak ada yang berani mengucapkan sepatah katapun. Karena sekali saja salah bicara saat mood Hakyeon memburuk, maka pukulan bisa mendarat di wajah mereka. Bukan hanya satu pukulan, tapi berkali-kali. Bahkan Wonshik, salah satu dari mereka, sampai pernah pingsan karena ia menjadi bantal tinju Hakyeon saat emosi pemuda itu meluap-luap. Oleh karenanya, sejak saat itu mereka selalu berhati-hati untuk memilih kata dan waktu yang tepat.

Hakyeon kembali melampiaskan amarahnya, kali ini dengan memukul loker lain yang juga bukan miliknya. Sampai-sampai, ia menjadi perhatian siswa lain, yang kebetulan lewat, namun tak ia hiraukan.

"Sudah, kita ke kantin saja." Ucapan Taekwoon, teman karib Hakyeon sejak lama, berhasil menurunkan sedikit kadar emosi pemuda tersebut. Hakyeon pun berhenti memukuli loker dan menyumpah.

VIXXTIONS (VIXX's Fictions) [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang