Warning: Kemungkinan di cerita ini akan banyak bahasa tidak baku. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya 🙏
Btw cerita ini agak mirip sama ceritanya salah satu senpai, meskipun sebenernya ide cerita ini didapet dari 9GAG :"v***
15 Februari. Dicoret dengan gambar bintang.
Wonshik menatap kalender di hadapannya seraya tersenyum. 3 hari lagi, usianya akan bertambah. Namun, bukan hanya itu. Ada hal lain yang dinantikannya selain pertambahan usianya.
Yaitu, sebuah harapan yang selalu ia harapkan menjadi kenyataan ....
Menjadi pasangan seorang Goo Hawoon. Atau lebih tepat jika disebut sebagai kekasih.
Sudah lama Wonshik memendam perasaannya kepada gadis tomboy itu. Meskipun tomboy dan memiliki aura seperti preman, Hawoon adalah gadis yang cantik, baik hati, dan cerdas. Semua murid laki-laki di sekolahnya ingin menjadi kekasihnya, namun tak ada yang berani karena sifat galak Hawoon.
Tapi, Wonshik justru berbeda. Ia justru seperti seorang fangirl yang melihat abs sang idola, ketika Hawoon tampak mengomel, memarahi para pem-bully, dan mengacuhkan laki-laki yang mendekatinya.
Bisa dibilang, Wonshik jatuh cinta dengan Hawoon yang unik. Hawoon yang kuat dan pantang untuk takut kepada orang lain.
Di hari ulang tahunnya lah, ia ingin mengutarakan perasaannya.
Sebenarnya, ia ingin mengungkapkannya di hari ulang tahun Hawoon. Namun, ia masih kurang percaya diri dan takut--jelas saja, siapa yang tidak takut ditolak saat menyatakan perasaannya?
"Ngelamun aja. Tugas udah dikerjain?" Seseorang menepuk pundak Wonshik dengan keras sampai si pemilik pundak kaget setengah mati.
"Untung gak mati lu," ucap seorang lagi.
Wonshik menoleh sejenak sebelum mengedarkan pandangannya. Ia nyaris saja menerobos lampu merah saat akan menyebrang. Untung saja kedua sahabatnya--atau mungkin lebih tepat jika disebut si kembar jahil--itu menarik tasnya sehingga ia masih bisa berdiri dengan keadaan utuh.
"Hehe. Makasih, bro." Ia menepuk kedua pundak sahabatnya itu, Lee Taemin dan Kim Jongin.
Kedua sahabat Wonshik, yang memiliki tampang mirip tersebut memang bukanlah saudara sedarah, apalagi saudara kembar. Mereka hanya kebetulan menjadi tetangga dan memiliki kemiripan wajah. Jangan lupakan kejahilan tingkat dewa mereka, yang pernah mampu membuat Wonshik menangis.
Tapi itu dulu. Wonshik yang sekarang tak beda jauh dengan mereka, sama-sama jahilnya.
"Woi, udah ngerjain tugas belom? Malah ngelamun lagi." Taemin mendecak kesal dan kembali dibalas dengan kekehan Wonshik.
"Udah dong. Murid berbakti ini," balas Wonshik sembari menepuk pundaknya dengan bangga. Namun, sedetik kemudian rasa bangganya menguap begitu Jongin angkat bicara.
"Eh, lu udah tau gak, kalo Hawoon deket sama Hongbin anak kelas sebelah? Katanya sih, udah jadian."
*
Sepanjang hari itu, Wonshik berulang kali terlihat melamun. Siapa lagi yang ia lamunkan kalau bukan Hawoon?
Pletak!
"Kim Wonshik! Sudah berapa kali saya ingatkan supaya tidak melamun di kelas saya?!" bentak Seo-seonsaeng, guru mata pelajaran Fisika, sembari melempar bola yang digunakan sebagai peraga tata surya.
"Maaf, ssaem ...." Secara otomatis, Wonshik berdiri dari bangkunya dan membungkuk sampai Seo-seonsaeng menyuruhnya untuk duduk lagi dan tidak mengulangi kesalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIXXTIONS (VIXX's Fictions) [FIN]
FanfictionKumpulan cerita fiksi dengan VIXX sebagai tokoh utamanya :)) Imagines and short fictions ✔ Pref: The First * Disclaimer: Cerita ini murni hasil pemikiranku. Tidak ada unsur meniru cerita manapun. Tapi aku mohon maaf kalau ceritaku mirip dengan cerit...