Extra Story: hoping a help in silent

60K 1.2K 49
                                    

Aku menyerengitkan dahiku, membuat ujung alisku dengan bulu hitam lebat tak beraturan menyatu satu sama lain. Menahan rasa sakit yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Tak pernah dan tidak akan pernah kuinginkan jika aku memiliki sebuah pilihan.

Kupejamkan mataku seerat mungkin. Menolak seberkas cahaya yang mencoba merembes ke bola mata hitamku. Kepalaku kosong, mencoba mengingat apa saja yang telah aku lakukan sehingga aku hanya bisa memiliki pilihan satu ini.

Tidak. Aku tidak melakukan apapun hingga aku pantas mendapatkan ini semua. Aku seorang penurut yang melakukan perintah apapun sehingga mereka mengataiku anak baik, anak pintar dan anak yang bisa diandalkan. Aku bahkan tidak pernah terlibat apapun. Aku selalu menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Bukan seperti ini.

"Tolong ... tolong aku kak Christian! Tolong aku!" teriakan pilu adik kecilku yang di bawa pergi lelaki bejat, ayah tiriku, untuk membayar kekalahannya dalam berjudi, membuatku tidak bisa tinggal diam.

"Lepaskan, Grace! Lepaskan! Bawa aku sebagai ganti Grace. Aku akan melakukan apapun asal kalian melepaskan Grace!" Aku keluar dari persembunyianku, masih menggenakan seragam SMA-ku.

Seringaian menjijikan terhias di wajah para pria mengerikan yang kini meraih daguku dan menatap seksama wajahku dengan menilai. Tangan kasarnya meraih lenganku, hingga aku memutar tubuhku membelakanginya dan meremas pantatku begitu saja membuatku ngeri.

"Lepaskan gadis itu. Anak ini bisa menggantikannya!" perintah pria dengan wajahnya yang penuh luka kepada anak buahnya yang memegang Grace.

Masih memegangiku, pria ini mendekatkan tubuhnya padaku. Wajahnya mendekat sehingga aku bisa merasakan hembusan panas dari hidungnya yang menciumi bauku dari belakang yang berhasil membuat bulu halus di tubuhku berdiri. "Bos akan sangat senang karena kita mendapatkan barang bagus untuk permainannya akhir-akhir ini," bisiknya dengan jilatan menjijikan di belakang telingaku.

"Bawa dia!" perintahnya lagi yang mendorong tubuhku kepada dua cecunguknya yang dengan sigap mencengkram dua lenganku yang aku tahan di depan adik kecilku.

Ya, aku harus menahan rasa mual karena kengerian, kejijikan dan kemarahan yang menjadi satu dalam diriku kali ini. Sampai aku masuk ke dalam mobil mereka. Setidaknya, mereka melepaskan Grace dan membawaku sebagai gantinya.

Dan di sinilah diriku berakhir. Aku membiarkan pria tua mesum menjajahiku. Tangan keriputnya mencengkram penisku yang mengeras dan menyiksaku dengan mengikat tubuhku di bawahnya tak berkutik. Belum lagi alat-alatnya yang dia masukkan dengan paksa pada lubang duburku, membuatku kehilangan akal.

Hari itu dan entah sudah berapa hari telah berlalu, aku telah kehilangan kehormatan, harga diri dan martabat sebagai lelaki maupun seorang kakak bagi Grace. Bahkan aku tidak punya muka untuk bertemu dengannya. Tidak akan pernah sampai aku matipun.

Kini aku hanya seonggok daging tak bernyawa yang mengharapkan sebuah pertolongan dalam tangis diamku.

'Siapapun tolong aku ... bebaskan aku dari kebejatan ini.'

—•••—
Setelah menimbang, cerita khusus Christian dan tokoh lain akan saya lanjutkan dalam cerita pendek di  CREEP WORLD
Terima kasih,
K.S.

Wedding Breakers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang