Bab 12: Kerja Sambilan dan perjanjian lama

33K 2.1K 52
                                    




Kepada MR&MRS Zainal Bramatsya

Semoga pernikahan kalian membawa sukacita yang besar , cinta dan gairah dalam hidup kalian . Aku berharap kepada Tuhan untuk memberkati kalian dengan pernikahan yang indah dan bahagia di kehidupan mendatang . Selamat yang tulus untukmu pada kesempatan yang indah ini .

Dari

Elinda


Dengan putus asa, dia menghela napasnya lelah melihat tumpukan hadiah yang kini bertumpuk di apartement-nya dan menutup kartu ucapan yang ada di tangannya. Meski sudah mengirim ulang pembatalan acara resepsi pernikahan, tapi masih saja ada yang mengirimkan hadiah pernikahan ke gedung acara, dimana mereka mengirim kembali ke tempat pribadinya.

Zainal merenggangkan tubuhnya sebelum memindahkan tumpukkan hadiah. Meski niatnya ingin langsung menyimpannya disalah satu ruangan kosong yang dia jadikkan gudang, rasa penasaran ingin mengetahui isinya berhasil membuat tangannya membuka salah satu hadiah yang dia terima.

Bukan hanya salah satu, tapi lebih tepatnya beberapa kotak hadiah yang isinya antara lain; Penyedot debu otomatis, Tea set keramik, dua gelas Kristal dan terakhir lingerie berwarna light blue.

Suara tawa menyedihkan melesat dari bibir Zainal dengan lingerie di tangannya. Sebuah lingerie yang sangat cocok untuk Poeny saat bulan madu mereka hari ini, seharusnya. Jika bukan karena wanita gila tak diundang, datang ke pernikahan mereka, mengacaukan segalanya dan menghilang begitu saja saat dia mendapat kesempatan menjelaskan kepada Poeny sebelum dia benar-benar pergi.

Ketika rasa putus asa menyelimuti dirinya, wanita yang tidak ia inginkan, kembali dalam hidupnya. Wanita gila itu, bersembunyi pada lemari di kantornya dan paling sialnya lagi ibunya memergoki dirinya yang tidak menggenakan atasan berbaring di bawah wanita gila itu ketika menangkapnya jatuh.

Kesialan demi kesialan muncul sejak wanita asing datang, menghilang dan muncul kembali dalam hidupnya. Ibunya yang mempercayainya mulai ragu dengan pengakuannya yang tidak mengenal wanita gila itu, jangan tanyakan orang lain. Mereka tentu tidak mungkin percaya dan sudah terlanjur menge-cap Zainal Bramatsya, lelaki tidak bertanggung jawab dan tukang selingkuh meski memiliki calon istri yang cantik seperti dewi yunani.

Zainal berjalan menuju meja kerjanya, menyerah akan tumpukkan hadiah yang dia buka dan belum sempat atau malas memasukkannya ke dalam gudang seperti yang lain. File perjanjian hubungan palsu dengan wanita gila terpampang di layar laptopnya. Entah ide gila darimana dia mau berhubungan kembali dengan wanita gila itu, apalagi memintanya menjadi kekasih palsunya.

"Tidak. Ini bukan ide gila. Ini ide cemerlang untuk menutup mulut Ardian,"gumam Zainal yang kini mencetak perjanjian yang sudah dia perbaiki.

Ardian, salah satu saudara sepupunya yang paling menyebalkan yang pernah Zainal tahu. Ardian, lelaki paling sukses dalam keluarga, memiliki pengaruh kuat akan posisinya dalam bisnis perhiasan dan paling parahnya Zainal memesan cincin pernikahannya kepadanya. Dimana ujungnya pernikahan gagal dan mendapatkan ejekan besar oleh Ardian.

Meski Zainal berkali-kali bilang dia lelaki setia yang hanya mencintain Poeny bukan wanita lain, apalagi wanita gila yang merusak pernikahannya tanpa dia temui sebelumnya. Lelah akan pujian yang di lontarkan Ardian akan pria yang perlu simpanan lain untuk pemuas, yang tak lain menjadi ejekkan bagi harga diri Zainal. Zainal mengikuti permainan Ardian agar dia puas dan berhenti berbicara dengan memperkenalkan wanita gila yang tak lain Eleonora atau Nora.

Drrtt ... Drrt ...

Ponsel datar yng berada di atas tumpukkan buku mulai bergetar. Secara sekilas, Zainal melirik layar ponselnya yang menampilkan nama Ardian, orang yang barusa saja melintas dalam pikirannya. Dia meraih ponselnya dan kembali menghela napas sebelum mengangkat panggilannya.

Wedding Breakers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang