[19] butuh kepastian.

4.1K 206 11
                                    

HAPPY READING 😘❤.

                        ****

" apa apaan sih" kesal Denira gadis itu menepis tangan Nazmul yang mencengkram kuat lengan nya,  sebenar nya apa mau nya sih?  Kenapa Nazmul terlihat aneh semenjak semalam?  Apa kah laki laki itu salah obat atau apa sih? 

Dan sekarang dengan seenak jidat nya sendiri laki laki itu menarik narik tangan Denira menuju Taman belakang sekolah,  ya Tuhan bahkan Denira sama sekali belum menghabiskan makan siang nya,  dan lagi lagi ia merasa tidak enak dengan Daffa.

" lo tuh yang apa apaan,  gue kan gak suka lihat lo sama Daffa" bentak Nazmul.

Sungguh sekarang Denira bingung harus bersikap apa? Senang atau jengkel? , senang karena sikap Nazmul lebih menjurus kepada kecemburuan dan jengkel karena laki laki itu lagi lagi memberikan harapan yang tidak terlalu pasti,,bahkan hubungan nya dengan Denira saja masih abu abu.

Ayo Denira lo harus berani,  lo gak mungkin berharap harap dan hanya menerka nerka terus menerus" batin Denira,  gadis itu mendongkak menatap manik mata Nazmul,  ia harus bertanya langsung kepada cowok ini apa maksud dari sikap nya ini? 

Denira menghembuskan nafas berat nya" sekarang gue mau ngomong serius sama lo" ujar Denira.

Nazmul masih diam menatap Denira dengan alis yang bertaut menunggu apa yang akan gadis itu kata kan pada nya, Nazmul bersikap sangat santai bahkan kelewat santai padahal dalam hati nya laki laki itu juga sedang berusaha menormal kan detak jantung nya , ia benci kenapa perasaan ini harus ada? , benci karena ia harus termakan omongan nya sendiri,,masih dapat ia ingat jelas saat diri nya pertama kali melihat Denira, laki laki itu amat membenci nya dan tak jarang juga memberikan kata kata pedas dan hinaan kepada gadis berkacamata itu.

Tapi kenapa sekarang justru ia malah di buat nyaman berada di dekat Denira,  ia merasa ingin selalu melindungi Denira dan menjadi orang pertama yang mendengar keluh kesah gadis itu.

Melihat ekpresi Nazmul yang kelewat santai membuat Denira jengkel sendiri,  aihh laki laki ini benar benar sulit untuk di tebak.

" ngomong apa?  " tanya Nazmul santai laki laki itu memasang wajah cool nya membuat Denira harus benar benar menormalkan detak jantung nya,  Nazmul sialan!

" kok malah diam?  Aneh deh lo,  " cibir Nazmul.

Tuh kan Denira jadi benar benar hilang keberanian nya untuk menanyakan langsung kepada laki laki itu,  karena tampang menyebalkan nya Nazmul yang membuat Denira yakin jika cowok itu mungkin tidak serius alias cuma bercanda.

" Denira LO MAU NGOMONG APA BEB" ujar Nazmul penuh penekanan yang membuat Denira membelalakan mata nya kaget,  barusan Nazmul bilang apa?  Beb?  Apa ia tidak salah dengar?

" babi maksud nya" koreksi Nazmul di ikuti dengan tawa renyah nya,, dan itu sukses membuat Denira benar benar kesal dan dongkol. Cowok ini... Enak nya di apain ya?  Di jadiin pangang?  Pepesan?  Gorengan atau apa sih,  kok muka nya minta di tabok gitu ya,  ehh gak deng biar bagaimana pun kan Denira tetap sayang cielah.

Tapi tetap saja Nazmul memang menyebalkan. Dasar php!  Dasar si pemberi harapan tidak jelas,  huh Denira jadi sebal sendiri.

" yaelah malah diem" kesal Nazmul.

" gue tuh pengen ngomong kalo gue...gue...GUE SEBEL SAMA LO " jengkel Denira gadis itu mendelik kesal ke arah Nazmul lantas mulai melangkah kan kaki nya untuk meninggalkan tempat itu sebelum ia merasakan sebuah tangan yang menarik rambut nya atau lebih tepat nya menarik tali rambut nya sehingga rambut kuncir kuda nya terlepas dan tergerai.

Dia gadis berkacamata(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang