Happy reading ^_^
***
Denira mengerjap ngerjap kan mata nya, menyapu pandangan nya keseluruh ruangan yang kini di tempat nya, harum obat obatan terasa begitu menyengat di indera penciuman nya, dan baru lah ia sadari kini ia berada di ruang uks sekolah.
" alhamdulilah bangun juga lo ra, gue panik banget takut lo kenapa napa " ujar Reva begitu melihat Denira yang sudah membuka mata nya.
Denira memegangi kepala nya yang terasa masih sedikit sakit, ia mengubah posisi nya menjadi duduk, gadis itu menatap Reva yang menunjukan ekpresi khawatir nya.
" gak usah khawatir Rev, gue gak apa apa kok" ucap Denira dengan senyum lemah nya, ia tau Reva mengkhawatirkan nya.
" lo sakit apa sih ra? Kok nyampe mimisan kayak gitu? " tanya Reva.
Denira terdiam untuk sesaat, ia sendiri pun tidak tau kenapa akhir akhir ini diri nya mudah drop dan kecapean, dan ini juga kali pertama nya mengalami mimisan di sertai dengan kepala yang berdenyut denyut sakit.
" gue juga gak tau Rev, udah lo gak usah khawatir gue gak apa apa kok" tutur Denira.
" ra, saran gue lo periksa ke dokter deh takut nya lo kenapa napa " ujar Reva.
Denira menggeleng, ia yakin jika diri nya tidak apa kenapa kenapa dan mungkin tadi ia hanya sedikit kecapean.
" ohya yang bawa gue kesini lo? Makasih ya Rev padahal gue berat hehe" ujar Denira di sertai dengan cengiran lebar nya membayangkan betapa susah nya Reva membawa nya ke uks dalam keadaan pingsan.
"bukan lah, mana mungkin gue kuat ngegendong lo" jawab Reva membuat Denira menatap nya bingung, kalau bukan Reva lalu siapa? ..mungkin teman cowok sekelas nya tapi yang jelas Denira yakin pasti bukan Nazmul yang menggendong nya, itu merupakan hal yang tidak mungkin.
" s..siapa? " tanya Denira ingin tau.
" Nazmul" jawab Reva membuat Denira sukses membelalakan mata nya kaget, Nazmul? Laki laki itu yang menggendong nya? Ahh kenapa sangat sulit di percaya.
" hah.? " .
*****
" thanks ya"
Nazmul menoleh ke asal Sumber suara dan menatap datar Denira yang duduk di sebelah nya, laki laki itu menganggkat bahu nya cuek dan memalingkan kembali pandangan nya fokus ke jalanan yang ada di depan nya.
Dan hal itu tentu saja membuat Denira kesal, kenapa laki laki itu terkadang sangat sulit di tebak dan mudah berubah rubah sikap nya, kadang nyebelin terkadang juga dingin.
" TERIMAKASIH YA NAZMUL, gue ngomong sama orang kan bukan sama patung " ujar Denira penuh penekanan.
" gak jelas.. Tiba tiba bilang makasih " sahut Nazmul tanpa menoleh ke arah Denira, laki laki itu masih terfokus dengan mobil yang ia kendarai.
" maksud gue, makasih karena waktu gue pingsan lo yang gendong dan bawa gue ke UKS " jelas Denira.
" terpaksa " sumpah demi apa pun Denira memutuskan untuk kembali menarik ucapan terimakasih nya kepada laki laki yang super menyebalkan seperti Nazmul.
" kalo lo terpaksa kenapa ngebantu gue, gue juga gak minta lo yang nolong gue. Dasar sombong " kesal Denira gadis itu melipat tangan nya di dada dan menatap Nazmul dengan tatapan sebal nya, ingin sekali ia cakar cakar wajah tampan yang kini sedang menunjukan ekpresi datar dan dingin nya.
Ia lebih suka nazmul yang jahil dan berisik dari pada Nazmul yang dingin dan tak tersentuh seperti saat ini, kalau begini cara nya Denira jadi heran dan binggung apa kah laki laki itu memiliki dua kepribadian? Kenapa sikap nya selalu berubah ubah, lho memang nya apa peduli nya? Mau Nazmul bersikap dingin atau engga kan bukan urusan nya toh itu hak dia kenapa Denira jadi kesal sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia gadis berkacamata(Revisi)
Romansa( MURNI IMAJINASI SAYA SENDIRI) ( SEQUELL - CINTA MASA SMA) Sebuah perasaan benci yang bermuara menjadi perasaan tulus bernama CINTA. bermula dari ide gila menjadikan Denira sebagai pacar pura pura nya, di saat itu juga lah Nazmul menyadari betapa...