#8

823 109 3
                                    

"Hye-ya, kamu mau snickers?" Aku berusaha menghibur Lee Dahye yang sedang duduk di balkon sendirian. Tatapannya terlempar jauh melampaui rumah-rumah, memandang sesuatu yang enggak bisa kulihat.

Aku enggak berani ninggalin Dahye sendirian di sini.

Kalau dia lompat dari balkon gimana?

"Hye-ah," panggilku lagi.

Gadis itu menoleh, tersenyum kecil. "Aku belum laper, Jung. Kamu makan aja snickersnya di bawah."

Aku menangkap maksudnya. Lee Dahye memintaku meninggalkannya sendiri.

"Tapi nanti kamu sendirian," ujarku ragu.

"Gak apa kan? Toh aku enggak bakal bunuh diri."

"Tapi –"

" – Jung. Sebentar aja.."

Matanya tampak memelas. Mau tak mau aku menurut.

"Hye," kataku sebelum turun. "Aku punya tips terakhir."

Dahye tidak menjawab.

"Nasihat sih lebih tepatnya," kataku lagi walau enggak yakin Lee Dahye mendengarkan. "Cinta itu sederhana, cuma ada dua pilihan. Kamu bisa berjuang atau kamu bisa move on. Sederhana.."

Lalu aku pergi.

***

Sejujurnya aku marah.

Marah pada Kim Taehyung yang enggak bilang kalau sudah punya pacar.

Terlebih lagi pada diriku yang memberi Hye harapan. Harapan bahwa dia mungkin saja berhasil.

Kurasa, ini juga salah satu kekejaman hidup.

"Hyung, kemarin gimana sama si 'Beb'?" tanyaku sambil mengoper bola pada Kim Tae. Hari ini pria itu menyempatkan dirinya bersantai sejenak, main futsal bersamaku.

"Biasa aja sih, cuman makan malem doang. Terus bunda ngobrol-ngobrol gitu sama maminya," Kim Tae menjawab.

"Oh."

"Kenapa emang?"

"Enggak apa-apa," jawabku sambil menghela napas berat. Pikiranku kembali melayang pada Lee Dahye.

Aku ingin menolong.

Sangat.

Kalau saja ada cara...

"Jung, Lee Dahye itu penulis kan?" Kim Taehyung tiba-tiba berkata.

Wait, tadi dia menyebut Lee Dahye kan?

"Eh? Ehm.. Iya, hyung. Kok tau?" Tanyaku heran.

Mungkinkah Kim Taehyung diam-diam menyelidiki latar belakang Hye? Mungkinkah sepupuku itu sebenarnya punya benih perasaan pada Hye?

"Kan kamu pernah bilang waktu ini."

Oh. Ternyata salah.

"Pernah ya? Lupa," aku nyengir. "Kenapa emangnya, hyung?"

"Aku lagi mau mulai proyek baru dan butuh penulis. Kira-kira dia bisa enggak ya?"

"BISA! BISA, hyung! BISA!"

How To Be KTH's Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang