Epilog

987 98 14
                                    

"Say, kamu dimana sih? Ini filmnya udah mau mulai nih!" Kim Taehyung bicara lewat telfon sambil bolak-balik melirik pintu masuk bioskop.

"Iya, sebentar lagi Say, ini aku udah di parkiran, lagi ganti pake high heels." Lee Dahye menjawab dari ujung sambungan.

"Aduuuh, ngapain pake high heels sih? Bioskop kan gelap, enggak ada yang liat."

"Ya terus masa aku pake sendal jepit?"

Terdengar Kim Taehyung menghela napas. "Ya udah sini cepetan."

"Iya, sabar. Otewe nihh.. udah otewe.."

Hari ini adalah pemutaran pertama film Partikel Bumi. Berjudul sama dengan bukunya, novel misteri karya Perlove. Ya, novel Lee Dahye. Jadi harusnya ia tak boleh terlambat masuk bioskop.

Bukan apa-apa sih, cuma nanti kurang greget kalau nontonnya dari tengah.

Mungkin karena itu Kim Taehyung jadi panik banget waktu sosok istrinya belum muncul juga lima menit sebelum jadwal. Mereka memang enggak berangkat barengan. Kim Tae naik mobil dari kantor, sementara Dahye dari rumah.  Ini karena keduanya sedang sama-sama sibuk. Yang satu sibuk bekerja, yang lain sibuk ngurus anak.

"Tae!" Lee Dahye berseru sambil melambaikan tangannya dan berjalan cepat ke arah Kim Taehyung.

Sontak pria itu mengangkat kepala. "Hye-ya! Untung aja!" Tanpa sadar ia berseru lega, membuat beberapa orang menoleh karena suara kerasnya.

"Taegwang sama Taeji gimana?" tanya Kim Taehyung lagi ketika sang istri sudah sampai ke sisinya.

"Udah sama Jung," jawab Dahye sambil menyerahkan tiketnya pada penjaga di depan pintu studio. "Tadi rada lama soalnya Taeji rewel minta disusuin dulu."

"Terus sekarang lagi disusuin Jungkook?" tanya Taehyung lagi, membuat Dahye tergelak.

"Kalimatmu tuh ambigu tau gak hahahahaha..."

"Lho, aku nanya beneran, Say."

Lee Dahye masih terkekeh, "Tadi waktu pergi, si Taeji udah enggak minta susu lagi. Tapi buat jaga-jaga, aku udah nyediain ASI di botolnya si dedek. Jadi entar Jungkook bisa nyusuin."

"Tuh kan kamu juga ambigu."

"Ih kan gara-gara kamu."

Mereka pasti bakal ngobrol terus kalau bukan karena lampu bioskop yang makin meredup. Sejak pacaran hingga sekarang, mereka memang lebih suka menghabiskan waktu berbincang. Kadang hanya bercanda, kadang mengomentari buku dan film, kadang juga sangat-sangat serius ketika saling bertukar pendapat.

Bersama Kim Taehyung, Lee Dahye bisa bercerita apa saja. Semua pertanyaan di benaknya dapat diwujudkan dalam kata-kata, dan selalu mendapat jawaban.

Bersama Lee Dahye, Kim Taehyung bisa mengungkapkan apapun. Segala ide barunya didengar dan didukung. Wanita itu bahkan mampu memberi pendapat-pendapat kritis untuk masalah rumit, kapanpun Taehyung membutuhkan.

Lima tahun pernikahan yang bahagia, dan mereka menantikan tahun-tahun mendatang.

Ketika ruangan sudah gelap, Kim Taehyung meraih tangan Dahye dan meremasnya. "Ready?"

"Ready."

Dan kisahpun dimulai, lagi.



How To Be KTH's Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang