#24

704 102 14
                                    

"Aku enggak pingin kamu berhenti," Kim Taehyung berkata.

Lagi-lagi cowok ini bikin aku terdiam.

"Kenapa?" tanyaku akhirnya setelah di antara kami benar-benar enggak ada yang berkata.

Giliran Kim Tae yang diam.

"Karena aku pengen selalu baca tulisanmu."

Oh.

Okay, first of all, tuan Kim Taehyung. Aku enggak tau harus merasa seneng atau merasa sedih. Yang jelas aku merasa bingung. Apa maksud semua omonganmu ini?

Apa itu berarti kamu mau aku tetep suka sama kamu?

Apa itu berarti kita jadian?

Atau apa itu berarti kamu cuma pingin baca buku novelku?

Karena kalau maksudmu adalah yang terakhir, FOR GOODNESS SAKE!  BELI AJA BUKU AKU DI TOKO! Enggak usah bikin perasaanku berantakan kayak gini!

Aku pengen banget teriak itu di mukanya sambil noyor-noyor dia pakai sendal. Tapi, demi kesopanan, hasrat itu kupendam.

"Aku enggak yakin bisa, Kim Taehyung," jawabku pelan.

"Kenapa?"

"Karena aku beneran suka sama kamu." There, i said that again. Good job Lee Dahye.

Otak memintaku berhenti, tapi lidah enggak mau nurut. "Aku dari dulu suka sama kamu, jauh sebelum kamu kenal aku. Tapi sekarang aku mau move on, karena rasanya bertepuk sebelah tangan itu enggak enak banget," kataku panjang lebar, "dan kalau kita tetap kerja sama, aku enggak yakin aku bisa move on. Jadi Kim Taehyung, kalau kamu cuma pingin baca tulisanku, maaf."

"Tunggu, Lee Dahye. Jangan pergi." Kim Taehyung berkata lagi, padahal aku enggak kemana-mana. Dia bikin adegan ini dramatis banget.

"Ini enggak adil," katanya tiba-tiba, membuatku terbelalak. "Gimana bisa kamu mengharapkan aku suka sama kamu kalau kita baru ketemu beberapa minggu belakangan ini?"

Aku terdiam. Ia melanjut.

"Kamu bilang, kamu sudah suka aku dari lama. Berarti kamu tau kalau cinta itu tumbuh pelan-pelan. Harusnya kamu kasih aku kesempatan juga buat suka sama kamu, dong!" Kim Taehyung berujar.

"Eehm, tapi - "

" - Karena aku bukan sekedar pingin baca tulisanmu. Aku pingin kenal sama pikiranmu. Aku pingin tau gimana hebatnya seorang Perlove - salah - seorang Lee Dahye. Tulisanmu bikin aku ngerasain kombinasi perasaan yang aneh, Hye.. Dan aku pingin ngerasain perasaan itu seumur hidup."

Wait. 

Seumur hidup?

Seumur hidup, maksudnya kayak 'bertambah tua bersama' gitu?

D..did he just propose me?

Wait. What?

"Lee Dahye," untuk yang kesekian kalinya ia berkata. "Perasaanmu enggak bertepuk sebelah tangan. Aku cuma butuh waktu. Jadi, boleh kan aku minta waktu dari kamu?"

A/N.

Pilih :

End?

Epilogue?

Bonus chapter? (Kalau yang ini aku enggak tau mau diisi apa hahahaha)

Wajib jawab ya, para pembaca setia yang amazing dan kece minta ampun: vloveme YoungLittleFree  karinkarelina   itsme_Ezra  @syallays_

Thanks for all reader yang menemani sampai chapter segini.. Vomments kalian bener-bener luar biasa.

How To Be KTH's Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang