❄CHAPTER 7❄

66 4 0
                                    

Happy reading, guys!

❄❄❄

SANDRA

"Eh, Kel, bangun lo! Makan buruan, 'nih gue bawain. Kurang baik apa coba gue."

Sandra meletakkan dua piring-yang satu berisi nasi serta ayam kecap dan satunya berisi kue dari tetangga sebelah-yang dibawanya di atas nakas. Ia menghela napasnya saat melihat Kelly yang tak bergerak sama sekali.

"Kelly!" Sandra mengambil paksa guling miliknya yang telah penuh oleh iler Kelly dan menatapnya dengan jijik sebelum akhirnya ia melemparnya ke sembarang arah.

Kelly mengerang pelan sebelum akhirnya ia membuka matanya. Ia merenggangkan otot-ototnya dan mengucek kedua matanya.

"Apaan 'sih, San? Berisik banget 'deh," tanya Kelly dengan suara khas bangun tidurnya. Ia mengelap sudut bibirnya yang basah.

Sandra melihatnya dengan jijik. Ia melipat kedua tangannya dan bersandar di pintu yang sebelumnya sudah ia tutup. "Lo mau makan nggak?"

"Mau lah, gue laper banget 'nih."

"Ya udah, 'tuh makan."

Kelly mengangguk dan mengambil piring yang berisi nasi serta ayam kecap. Ia akan menyendok nasi ketika matanya menangkap satu piring lagi di sebelahnya. Alisnya berkerut saat melihatnya.

"Nyokap lo bikin ini, San?" tanya Kelly sambil menunjuk piring yang berisi beberapa kue tradisional. "Tumben."

Sandra menggeleng. "Dari tetangga sebelah. Biasa, lagi buat eksperimen," jawabnya.

"Oh," gumam Kelly sambil manggut-manggut.

"Gue keluar dulu, ya. Disuruh nyokap balikin rantangnya," ucap Sandra.

"Oke," sahut Kelly.

"Sandra!" panggil Lina dari dapur. Sandra yang baru saja menutup pintu kamarnya menghela napasnya.

"Iya, Bu! Bentar!" sahut Sandra.

Setelah menutup pintu kamarnya, Sandra berjalan menuju dapur. Ia melihat ibunya sedang mencuci piring bekas makan siang tadi.

Melihat kedatangan putrinya, Lina langsung membasuh kedua tangannya dan mengeringkannya dengan serbet. Ia mengambil sebuah rantang dari atas kulkas dan memberikannya pada Sandra.

"Nih, kamu balikin sana. Jangan lupa bilang makasih, ya."

Sandra mengangguk dan mengambil rantang tersebut. Sedetik kemudian ia telah melenggang pergi.

Sesampainya di rumah Budhe- tetangga Sandra alias pemilik warkop di sebelah rumahnya, Sandra memanggilnya dari luar.

"Budhe!" teriaknya.

Seorang wanita berumur sekitar lima puluhan keluar dari rumahnya. Namun, bukan dia yang menghampiri Sandra. Melainkan seseorang yang berada di belakangnya.

Aldo.

Dengan senyum miringnya, ia berjalan santai menghampiri Sandra. Sesekali ia menyahuti beberapa cowok yang menyapanya.

Aldo berdiri tepat di depan Sandra, dengan jarak yang terbilang cukup dekat bagi Sandra yaitu sekitar sejengkal.

"Ada apa?" tanya Aldo dengan menaikkan sebelah alisnya.

SANDRA (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang