❄CHAPTER 20❄

45 1 0
                                    

Happy reading, guys!

❄❄❄

SANDRA

"Kelly keluar dulu, ya, Nek, mau jalan-jalan sama Tino," pamit Kelly seraya mengikat tali sepatunya.

"Iya, hati-hati, jangan malam-malam pulangnya," ucap Sari- nenek Kelly dengan suara seraknya.

"Pasti, Nek," sahut Kelly. Setelah kedua tali sepatunya terikat, Kelly beranjak untuk mengambil sling bag dari dalam lemari di kamarnya lalu menuju ruang keluarga untuk salim pada neneknya.

"Assalamu'alaikum, Nek."

"Wa'alaikumsalam."

Setelah menutup pintu rumah dan memastikan bahwa penampilannya sudah rapi, Kelly berlari kecil menuju sebuah pohon besar yang terletak beberapa meter dari rumah neneknya.

"Tino!"

Panggilan itu menyadarkan seorang cowok yang tengah duduk di atas jok motornya sambil memainkan sebuah game di ponselnya. Ia menyimpan ponselnya ke dalam saku celana dan tersenyum pada Kelly.

"Udah siap?" tanyanya.

Kelly mengangguk. "Yuk."

Tino memberi helm yang sengaja ia bawa untuk Kelly. Setelah Kelly duduk dengan aman serta nyaman di atas jok motornya, barulah Tino memyalakan mesin motornya dan melajukannya dengan kecepatan sedang.

Sesampainya di tujuan, Kelly segera turun dari motor dan berlari kecil dengan senangnya, meninggalkan Tino yang masih kerepotan menaruh helm-nya.

Ah, saat melihat Kelly yang langsung berlari seperti tadi, membuatnya ingat dengan Sandra. Andai, yang ia ajak kali ini bukanlah Kelly, melainkan sahabat dari cewek itu, Sandra. Namun kenyataannya, sekarang ia berada di tempat ini bersama Kelly, bukanlah Sandra.

Tino menghela napasnya sebelym akhirnya ia menyusul Kelly yang sudah duluan ngacir. Ia merangkul bahu cewek itu dari samping. "Ninggalin gue mulu lo," ucapnya sambil memasukkan tangannya yang bebas ke dalam saku celananya.

"Lo lama 'sih."

"Oh iya, lo sampai kapan di rumah nenek lo?" tanya Tino. Saat ini, ia sudah duduk di atas rerumputan yang hijau.

Kelly melakukan hal sama. Ia sedikit terkejut dengan apa yang Tino tanyakan. "Sampai mati mungkin," jawabnya santai sambil mengangkat kedua bahunya.

Tino tertawa menanggapinya. Ia menoyor kepala Kelly dengan pelan. "Gila lo," ucapnya.

"Emang."

Tino menoleh. "Lo lagi ada masalah ya? Cerita dong."

"Lo kali yang ada masalah," balas Kelly sambil tetap menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

Kata-kata itu membuat Tino bungkam. Ia kembali teringat dengan Sandra. Bagaimana cewek itu sekarang? Bagaimana keadaannya? Apakah ia sudah menemukan cowok baru? Atau jangan-jangan, ia sedang menjalin hubungan dengan Aldo?

Ah, sepertinya, ia salah dengan menitipkan Sandra pada Aldo serta menyuruh cowok itu untuk menggantikan posisinya menjadi ketua Kan's. Juga, ia salah sudah setuju-setuju saja dengan keputusan ayahnya yang menyuruhnya pindah ke Surabaya. Padahal, bisa saja ia menolak dengan mengatakan bahwa ia bisa tinggal di asrama sekolah. Atau kabur saat malam sebelumnya. Tapi nyatanya, ia tidak melakukannya.

SANDRA (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang