❄CHAPTER 34❄

14 2 0
                                    

Happy reading, guys!

❄❄❄

Tok tok tok

"Iya, sebentar," sahut seseorang dari dalam rumah.

"Eh, Kelly! Ya ampun, kamu kemana aja selama ini?" Perempuan itu, Lina langsung memeluk Kelly. "Tante kangen banget sama kamu."

"Iya, Tante. Aku selama ini nginep di rumah Nenek di Surabaya. Aku juga kangen sama Tante," jawab Kelly sambil terkekeh. "Oh iya, Sandra ada, Tan?" tanyanya setelah menguraikan pelukan mereka.

"Sandra keluar kayaknya. Nggak tau kemana. Tante baru pulang soalnya, dari rumah temen," jawab Lina. "Kamu tunggu di dalem aja."

Kelly mengangguk dan mengikuti Lina. Kemudian duduk di sofa ruang tamu.

Kelly meneliti ruangan itu. Tidak banyak yang berubah. Hanya saja ada foto baru yang terpajang di dinding sebelah kiri dari pintu. Foto wisuda Sandra yang ditemani orangtuanya di samping kanan kirinya.

Kelly tersenyum miris. Bahkan, saat ia wisuda, Mamanya tidak datang sama sekali. Entah Mamanya itu menganggap dirinya apa.

Lalu, matanya mengarah pada pigora yang paling besar di antara yang lain. Itu foto pernikahan Aldan. Lagi-lagi, Kelly hanya bisa tersenyum miris. Ia selalu berharap bahwa perempuan yang bersanding dengan Aldan di pelaminan adalah dirinya. Namun, itu hanyalah angan semata yang tidak mungkin menjadi kenyataan.

Di bawahnya, terdapat pigora yang lebih kecil. Di dalam foto tersebut ada Aldan dan juga istrinya, serta anak lelaki yang digendong Aldan yang ia yakini adalah buah hati mereka.

Tanpa ia sadari, air matanya keluar begitu saja. Bersamaan dengan Lina yang membawakan minuman untuk Kelly beserta beberapa camilan.

Kelly segera menghapus air matanya dan tersenyum pada Lina. Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih.

"Tante tinggal ke dalem, ya. Kalau ada apa-apa, panggil aja Tante," ucap Lina. Kelly hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Tan," panggil Kelly sebelum Lina benar-benar masuk ke dalam.

Lina menoleh. "Ada apa, Kel?" tanyanya.

"Bang Aldan udah nikah, ya?" tanyanya akhirnya.

"Oh, Aldan. Iya, dia udah nikah lima tahun yang lalu. Maaf, ya, Tante nggak ngundang kamu. Kamu juga 'sih nggak ngasih tau kamu lagi di mana."

"Nggak pa-pa, Tan. Kelly minta maaf, ya, nggak pernah kasih kabar selama ini," ujar Kelly sambil menundukkan kepala.

Melihat Kelly yang menundukkan kepala, Lina tersenyum hangat. Ia lalu menghampiri Kelly dan duduk di sampingnya.

"Iya, Kelly, nggak pa-pa. Jangan sedih gitu dong. Tante ngerti kok, mungkin kamu sedang ada masalah dengan Mama kamu."

"Iya, Tan

❄❄❄

"Bangsat lo emang!"

Satu pukulan mendarat di pipi Tino. Ia tidak tau apa salahnya. Ia baru saja pulang, dan mendapati Aldo sudah berdiri di depan rumahnya. Sepertinya, cowok itu memang sedang menunggunya.

Setelah Tino keluar dari mobil, dengan tiba-tiba Aldo melayangkan tinjuannya. Membuat Tino terjengkang hingga punggungnya menabrak mobilnya sendiri.

Tidak berhenti sampai di situ, Aldo maju dan menarik kerah baju yang dikenakan Tino lalu menghajarnya kembali. Kali ini dengan amarah yang sudah memuncak.

SANDRA (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang