❄CHAPTER 10❄

67 4 1
                                    

Happy reading, guys!

❄❄❄

SANDRA

"Lama amat kalian datengnya, untung tadi gue mandi dulu, jadi nggak bau-bau amat lah badan gue."

Empat cowok yang tengah menyeruput kopinya pun hanya bisa nyengir setelah menaruh kembali gelas kopinya. Salah satu dari mereka bangkit dan menepuk bahu Aldo beberapa kali.

"Sorry, biasalah, si Tino tadi mau ngapel dulu sama yayangnya. Jadi ya gitu," ucap Sofyan sambil mengarahkan dagunya ke arah Tino yang sedang menghisap rokoknya.

Aldo beralih menatap Tino, kemudian ia pun bergabung dengan mereka. Sebelumnya, ia telah membawa segelas kopi yang sudah dibuatkan oleh budhenya. Ia menyeruput kopinya yang masih panas dengan pelan lalu mengeluarkan sebungkus rokok serta korek api.

"Oh iya, lo katanya mau ngajak gue balapan. Ini udah seminggu loh, tempatnya di mana? Terus kapan?" tanya Aldo.

"Oh, deket 'kok dari sini. Lo tau jalan tol yang udah rusak itu 'kan?"

Aldo mengangguk sebagai jawaban.

"Nah, di bawahnya itu ada jalan yang udah nggak kepake. Kita balapan di sana jam sebelas malam," ujar Tino menjelaskan.

"Kalo ketahuan sama polisi gimana?"

Rendi menepuk punggung Aldo beberapa kali. "Tenang. Tempat itu jauh 'kok dari pos polisi. Dan polisi juga nggak pernah patroli di sana. Jadi, kita jamin 'deh nggak bakalan ada polisi yang berkeliaran di sana."

"Oh."

Aldo menyesap kembali kopi hitamnya. Hingga ia merasakan ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Tiba-tiba saja, ia teringat akan wajah Kelly. Ya, Kelly yang tidak lain dan tidak bukan adalah sahabat Sandra.

Ia meletakkan kembali gelas kopinya dan melirik sebuah jam yang terletak di atas pintu rumah budhenya. Jarum pendek sedang menunjuk ke angka lima. Sedangkan yang panjang berada di angka tiga. Ia mendengus kesal. Lalu, mengacak rambutnya dengan frustasi.

Tanpa basa-basi dan pamit pada keempat cowok yang tengah mengobrol ria, Aldo bangkit dan berlari ke dalam rumah. Sebuah motor matic dengan merk beat ia keluarkan dari sana, tak lupa dengan sebuah helm berwarna hitam yang melekat di kepalanya.

"Lo mau ke mana dah?" tanya Tino.

"Cabut bentar," jawab Aldo singkat. "Budhe, pinjem motornya bentar ya," ucapnya meminta izin pada budhe.

Buudhe yang tengah mengaduk kopi pun hanya mengiyakan. "Jangan malem-malem pulangnya, ya," pesannya sebelum Aldo mengegas dan menjalankan motornya dengan ngebut.

Sesampainya di tujuan, Aldo memarkirkan motornya asal-asalan di depan sebuah rumah mewah. Seorang satpam pun menghampirinya dan menyuruhnya agar memarkir motornya di dalam saja, supaya tidak ada yang mengambil alias nyuri. Namun, Aldo menggeleng.

Saat kakinya melangkah masuk, Aldo malah berhenti dan berbalik. Ia menatap satpam tadi dan menghampirinya.

"Pak, Kelly ada di rumah?" tanyanya langsung.

SANDRA (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang