[18] Makasih dan Maaf

2.4K 324 8
                                    

Selamat membacaa📖📖🎉 (8)

😭😌😖😔😪😏😓

💩Chapter 18💩
"Kamu, telah tinggal dalam hati.
Dan tak kan ku lepas lagi
Tetaplah kau disini.
Kamu, bagaikan bidadari.
Datang dan turun ke bumi,
dan berdetak dalam nadi.

[[Bidadari Surgaku-Kangen Band]]

aku emang lagi kangen band. hehe

Iqbaal menatap foto dirinya dan (Namakamu) terus menerus di Galeri iPhone-nya, "Bunda, jadikan dia mantu bunda." ujar Iqbaal seraya senyum-senyum kek orgil gang dolly.

Viana yang tak sengaja mendengar kata-kata itu pun terus menguping di depan kamar Iqbaal, sampai akhirnya ia mendengar kata-kata Iqbaal yang aneh-aneh itu. "BUUN!!! KAK IQBAAL CINTA-CINTAAN!!" Iqbaal terkejut akibat suara toa 99,99999999 oktaf milik adek perempuannya yang sangat ia benci.

Iqbaal buru-buru keluar kamar dan menemukan Viana yang masih berada di depan kamarnya seraya kedua tangannya yang melingkar, ia taruh disekitar mulutnya. "Bising lu dek! Gak gue kasih foto cogan lagi mampus lu."

SKAK!

bayu SKAK!

"Apa-apaan s-si lu Bang? Aelah.." ujar Viana seraya menghentakan kakinya kesal dan berjalan meninggalkan Iqbaal ((sendirian)).

Terpaksa aku sendiri
Sementara saja kini
bersabar kan datang hari
Meskipun ku lelah.

Oke, gapantes.

Menyendiri lagi menyendiri lagi
lanjutannya silahkan trusin sendiri

Oke, pantes.
Kayak aku sama kamu, pantes.

***

Vika menatap abangnya—Billy— yang tengah memandang Ipad milik Billy lah yekali Vika, "Bang, lu ngapain sih?" tanya Vika penasaran.

Vika sesekali mencoba untuk melihat apa yang tengah Billy lihat, sampe ia tersenyum-senyum sendiri. Dan, pikiran Vika mengarah pada film porn😪 "Gak. Gue gak lagi ngapa-ngapain." jawab Billy dengan gelengan pelan dari kepalanya.

"Oh yaudah." ujar Vika dan langsung beranjak dari duduknya dan segera menuju kamarnya.

Billy tak pedulikan itu, matanya masih fokus menatap sebuah foto perempuan pujaan hatinya dalam ipadnya.

"Tuhan pasti bangga bisa nyiptain lu dengan semaksimalnya, (Namakamu)." ujar Billy bermonolog, matanya tak henti menatap jejeran foto (Namakamu) di ipadnya.

Billy menghentikan aktifitas menatap foto bidadarinys, ia terfokus pada Vika yang tengah siap; dengan celana jeans selutut robek-robek sedikit bagian pahanya, baju polos warna abu-abu, dan sepatu flatshoesnya warna hitam-putih. "Mau kemane lu?" tanyanya mengintrogasi adeknya.

Vika menoleh sebentar, "Mau ketemu sobat." jawabnya seadanya.

" Eh dek, ada (Namakamu) kan?" tanya Billy dan langsung diberikan tatapan heran dari Vika. "Gue cuma mau ngasih ini, lima dari temen-temen abang, satu ini dari abang. Jangan lupa disampein, kagak usah lancang lunya." lanjutnya, Vika menatap abangnya heran (masih kek tadi) tapi kepalanya Vika ngangguk alias ada (Namakamu) disana.

"Iye, gue sampein." tapi yang punya lu bakal gue lirik dikit ye Bang lanjutnya dalam hati.

"Nih." Billy mengasih sebuah tas lumayan besar yang berisikan banyak surat itu, dan salah satunya dari banyak surat itu ia taruh di tempat yang lain pada tas lumayan besar itu.

[1] Aileen Dan Aline✨IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang