[21] Iqbaal!

2.5K 376 28
                                    

Selamat membacaa📖📖🎉 (11)

😽😿😾🙀🙈🙉🙊

👫Chapter 21👫
"raono."

***

(Namakamu) menundukkan kepalanya saat merasakan papa Budi menatapnya dengan sedikit tajam, tapi senyuman tetap ada dalam bibirnya.

Iqbaal menarik lengan (Namakamu) dan membawanya mendekati orang tua Iqbaal serta orang tua (Namakamu) dan juga adik dari keduanya. (Namakamu) pun berusaha untuk mensejajarkan langkahnya dengan Iqbaal.

"Baal, kalo (Namakamu) nakal, cubit tendang tabok aja gapapa baal." ujar Papa Budi tegas saat mereka sampai di depannya, (Namakamu) menatap Papanya yang berbicara seperti itu sembari merengut.

"Iya pah, lagian Iqbaal punya cara yang lain kok buat (Namakamu) bisa diem." ujar Iqbaal dengan mantap lahir batin.

"Apa Baal?" tanya Bunda Rike seraya menatap Iqbaal, anaknya.

"Cium."

Tangan (Namakamu) sesegera mungkin menoyor kepala Iqbaal, dan berlanjut mencubit pelan pinggang Iqbaal.

"(Nam), kalo Iqbaal nakal, cubit aja gapapa, ayah ikhlas." ujar Ayah Herry seraya menaruh tangan kanannya di atas jantungnya. (Namakamu) menyerngit

"Halah yah, iya yah. Siap, ayah gapapa kan betewe?" tanya (Namakamu) sedikit khawatir akan keadaan Ayah Herry.

Iqbaal menatap (Namakamu) malas, dan bergantian tatapan itu mengarah pada Ayahnya sendiri. "Ayah udah biasa alay kayak gitu, (Nam). Ayah malu-maluin emang, di depan menantunya kok alay gitu, inget umur yah."

Ayah Herry gantian menatap Iqbaal malas, "Kamu kalo cemburu bilang, gausah bilang ayah alay juga. Ayah kan tampan." ujarnya seraya membenarkan kerah kemejanya, Bunda Rike menggelengkan kepalanya, seraya menatap malas ke arah keluarganya. Punya anak sama suami gila ya gini nasibnya.

Tangan Viana perlahan menarik baju yang dikenakan oleh (Namakamu). "Kakak ipar, ayo mainan sama Viana!"

"Kakak ipar?"

"Kakak Iqbaal yang ngajarin, heheh"

Iqbaal mendengus dan menatap Viana sinis. "Kagak usah dikasih tau juga, ogeb!"

Cilla menatap (Namakamu) serta Iqbaal lalu Viana seraya bergantian. "Mending kamu main sama aku deh, nama aku Cilla, kamu siapa?"

"Uvuvwevwevwe Onyetenyevwe Ugwemubwem Osas, panggil ae dia Jenglot." ujar Iqbaal sinis menatap Viana.

"Nama aku Viana.."

"Ayo main!"

Dan mereka pun melanjutkannya dengan bermain petasan dan juga bakar-bakaran.

***

Line!
Line!
Line!
Line!
Line!
Line!
Line!
Line!
Line!

Tangan (Namakamu) mulai mengerayap mengambil iPhonenya yang berada di nakas sedang ia cas dan mengucek matanya yang kali aja ada belek.

[1] Aileen Dan Aline✨IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang