[51] Trolls.

1.5K 204 10
                                    

Selamat membacaa📖📖🎉 (41)

📉⛺🎡🎢🎠🎪🎨

Chapter 51
"Itu hak diri sendiri, untuk merindukan siapa."-Joe.

***

Pagi hari ini, Minggu Pagi, (Namakamu) telah siap untuk pergi ke Gereja, memuliakan nama Tuhannya. "Cill, nanti temenin gue kuy!" Cilla menatap kakaknya bingung.

"Nanti kan abis dari Gereja, pasti jalan-jalan nyari makan, nah nanti gue mau elu nemenin gue buat mesen makanannya." (Namakamu) menyunggingkan senyum miringnya.

"Gamau. Males. Pengen duduk aja, enak."

Adek kampret!

Papa Budi menatap kedua anaknya penuh sayang, dirinya melangkah mendekati kedua anaknya. "Ayo berangkat." (Namakamu) dan Cilla menurut, namun mereka tak jalan beriringan. Iya sih, sedikit beriringan karena (Namakamu) yang mendahului daripada Cilla.

Mama Lastri menggeleng, "Dasar bocah." Ucapnya dan langsung mengajak suaminya berjalan bareng menuju mobil.

"Kamu dulunya juga gitu kok, mah." Mama Lastri segera menggeleng cepat, ia tak terima jika disamakan oleh kedua anaknya tersebut.

***

Setelah dari Gereja, (Namakamu) berpamitan untuk pergi bersama Iqbaal, karena pada saat perjalanan menuju Gereja, Iqbaal mengechat akan mengajaknya jalan-jalan, dan (Namakamu) terima, bosen diem terus. Dan, untungnya Iqbaal tau jalan ke Gereja (Namakamu), dan saat ini Iqbaal berada di jalan masuk Gereja, ia bersandar di body motornya. Dan, (Namakamu) cepat-cepat menghampiri Iqbaal yang tersenyum menatap dirinya.

"Hai, Baal!" Iqbaal membalasnya dengan menganggukkan kepalanya, lalu menaiki jok motornya, dan memberi (Namakamu) helm yang sedaritadi ada diatas kaca spion.

Saat, (Namakamu) telah duduk manis di jok belakang motor Iqbaal. Jqbaal mulai menjalankan motornya meninggalkan kawasan Gereja. Sedikit modus lama, yaitu mengegas sedikit agar dipeluk (Namakamu). Tapi akhirnya, (Namakamu) mau melingkarkan lengannya di pinggang Iqbaal.

Iqbaal menggenggam tangan (Namakamu) yang berada di pinggangnya. Rasa ketakutanku semakin bertambah, aku harap kau tak meninggalkanku dikarenakan temen muka duamu itu. Batinnya berkata.

(Namakamu) tersenyum, dan menempelkan kepala yang dilapisi helm di punggung Iqbaal. "Baal? Mau kemana sih?" Tanyanya.

Iqbaal terdiam sesaat, lalu menjawab "Ke Bioskop, mau? Nonton Trolls." Iqbaal melihat (Namakamu) mengangguk dari spion.

Setelah sampai di tempat parkir mall, Iqbaal segera turun diikuti dengan (Namakamu) dan berjalan ke dalam kawasan mall.

***

Iqbaal tersenyum manis, ia merangkul (Namakamu) keluar dari bioskop. Mata (Namakamu) sedikit sembab setelah menonton Trolls, mungkin terharu. Iqbaal sempat berfikir '(Namakamu) kek gini aja nangis, kalo gue nikah sama yang lain, dia kek gimana ya? Bakal bunuh diri mungkin'

"(Nam), Timezone kuy." (Namakamu) mengernyit, lalu mengangguk. Iqbaal segera menarik (Namakamu) menjauh dari kawasan 21, ke area permainan.

"Kamu tunggu disini, aku mau beli koin dulu." Iqbaal menjauh dari (Namakamu), tapi langkahnya terhenti dikarenakan (Namakamu) menarik tangan Iqbaal.

"Ikut"

"Udah, kamu tunggu disini, duduk dulu. Aku yang beli koin, disana rame, antrian penuh. Aku gak mau kamu kepanasan disana." Iqbaal tersenyum manis meyakinkan (Namakamu) agar ia tak ikut membeli koin.

[1] Aileen Dan Aline✨IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang