[61] (Namakamu) akan mengingat segalanya?

1.4K 230 13
                                    

Selamat membaca📖📖🎉 (51)

🐖🐷🐽🐸🐍🐼🐧

Chapter 61
"Sudah aku katakan, jangan siksa dirimu sendiri. Maafkan kata-kataku tadi, aku mohon."

***

(Namakamu) merenggangkan otot-ototnya, ini baru jam 4 sore. Matanya mengelilingi setiap sudut kamar, hingga berhenti pada seseorang yang tengah sibuk dengan IPhonenya di kamarnya. "HAH?! ELO?!"

Iqbaal menatap polos (Namakamu) yang berteriak, ia sudah mengetahui bahwa (Namakamu) telah bangun ternyata. "Kenapa?"

"Lu ngapain disini hah? Pulang sana, iiih.." (Namakamu) turun dari kasur dan menarik tangan Iqbaal yang masih memegang IPhonenya.

Iqbaal menggeleng, "Apaan? Aku nginep kok malah disuruh pergi." (Namakamu) yang mendengar jawaban itu tentu saja terkejut.

"Ih, sana keluar, lu di kamar sebelah aja yang kosong."

Iqbaal menatap (Namakamu) datar, "Kosong kosong pala mu, ruang main dikata kosong." Iqbaal melingkarkan tangannya pada pinggang (Namakamu), dan mulai mendekatkan kepalanya ke telinga (Namakamu), (Namakamu) jelas saja ia takut.

"Lu-- mau ngapain?"

"Cium."

PLAK!

"Sakit anjir." Iqbaal memegang pipinya yang ditampar (Namakamu) lumayan keras.

(Namakamu) menatap garang, "Salah sape mau buat macem-macem sama gue?!"

Iqbaal memeluk (Namakamu) dengan cepat, lalu berujar di samping telinga (Namakamu). "Kamu gobloknya jangan kebanyakan dong, aku mana mungkin berani macem-macem sama kamu. Aku kan tugasnya ngejaga kamu, bukan ngerusak kamu." Ucapnya.

(Namakamu) tersenyum tertahan diam-diam, ia yakin pipinya memerah. Iqbaal! Lu selalu saja membuat pipi gue merah. Batinnya berucap.

"Kak, Baal. Makan nih" Suruh mama Lastri, lalu menaruh makanannya melalui lubangan yang lumayan besar yang biasanya buat menaruh makanan.

"Iya mah, makasih" Jawab Iqbaal pada Mama Lastri. "I love you!" Lanjut Iqbaal kepada (Namakamu), lalu melepaskan pelukannya. Dan, berjalan menuju 2 makanan yang tersedia disana. Mengambil keduanya, dan berjalan ke arah (Namakamu) yang masih berdiri.

"Nih" Ia menaruh nasi beserta lainnya di hadapan (Namakamu).

(Namakamu) mengangguk, "Makasih"

***

"(Nam)?" Iqbaal keluar dari kamar mandi yang berada di kamar (Namakamu), dengan boxer upin-ipin yang melekat di badannya. Ia bertelanjang dada'-'

"Paan?" Tanya (Namakamu) seraya fokus dengan Laptop Apple nya yang jarang digunakan.

Iqbaal berjalan mendekat, "Kamu ngapain?"

"Mainan."

"Mainan paan?"

"Zuma."

Iqbaal merebut laptop (Namakamu) secara paksa, lalu memainkan permainan itu dengan senang. "Aku ikut yak!"

(Namakamu) memutar bola matanya kesal, "Dimana-dimana ijin dulu baru ngambil."

"Sabodo amat dung."

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu terdengar, Cilla membuka pintu kamar (Namakamu) dengan santainya. "Kak! Dibawah ada temen kakak, banyak. Katanya temen kak Iqbaal juga." Ujarnya.

[1] Aileen Dan Aline✨IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang