[1] Aileen Dan Aline✨IDR

[47] Fahri sekolahnya pindah?

Selamat membacaa📖📖🎉 (37)

📣📡💬💭✒✏📝

-Chapter 47-
"---"

Seperti biasa, Iqbaal kembali duduk bersama (Namakamu), itu Iqbaal yang meminta. "(Nam), gelangnya kok gak lu pake sih?" Ujarnya seperti protes. (Namakamu) terdiam, sebelum ia mengeluarkan jawaban untuk membalas perkataan Iqbaal.

"Kan itu pas kita putus, gue takut aja gitu, keinget elu gegara gelang itu."

"Tapi gelangnya masih ada kan?"

"Adaa.."
"Besok deh, dipakenya."

(Namakamu) menidurkan kepalanya di atas lengan kiri Iqbaal yang ia pinjam. "Cape baal." Lanjutnya.

Iqbaal tersenyum, lalu mengelus rambut (Namakamu) yang terkepang seperti Elsa Projen alias Frozen menggunakan tangan kanannya. "Cape kenapa? Cerita sini."

(Namakamu) mengangkat kepalanya dari tidurannya. "Gak ada sih, cuma aku cape aja gitu."

"WEH BAAL! (NAM)!" Pekik Angela dan Thesa seraya mendekati mereka berdua.

Angela menatap Iqbaal dengan tajam. "Gue mohon lu sama (Namakamu) buat foto di depan kelas yaa.. Rata-rata ask.fm gue penuh sama pertanyaan tentang lu pada." Acell yang merasa kenal dengan suara itu pun menoleh, dan terkekeh pelan saat melihat Angela memanyunkan bibirnya.

"Iya-iya, tuh liat Acell di pojokan." Ujar (Namakamu) seraya menunjuk Acell yang masih terkekeh pelan. Acell yang merasa ditunjuk pun langsung salah tingkah. Ia memfokuskan untuk membaca buku, walaupun itu terbalik.

"Ayo ah foto dulu"

Q : Kak Angela, Foto sama Iq(Nam) dongg😂😂😂
A : Iq(Nam)nya ae yakk! Itu mereka duduk diatas meja btw😝

Oke! Misi selese.

"Yaudah, sana geh berduaan lagi. Thes, kuy lanjut." ucap Angela seraya menarik Thesa menjauh dari mereka, Iqbaal dan (Namakamu) sebagai anak penurut pun hanya dapat mengangguk dengan polosnya.

***

"Huh! Kok capek banget ya?" (Namakamu) menjatuhkan diri diatas sofa. Bersama Iqbaal juga tentunya soalnya Iqbaal bilang dia kangen sama Mamanya.

Iqbaal menatap (Namakamu) dengan tatapan mengasihani, lalu tangannya mencoba membuka resleting tasnya dan mengeluarkan sebuah buku pelajaran. Dan, mulai mengipas-ngipaskan buku itu ke muka (Namakamu). Sebenarnya ia juga capek, tapi tak terlalu lebay seperti (Namakamu).