[31] Mata yang buta

2.2K 302 112
                                    

Selamat membacaa📖📖🎉 (21)

👌✊✌✋👊☝👆

💂Chapter 31💂
"Meskipun lu buta, tuli, dan kelumpuhan lain sekalipun, gue akan sayang sama lu. Karna cinta yang gue kenal itu, cinta yang tak memandang fisik."

***

"Mamaaa..." Tangisan itu pecah.

Namun, gerakan jari mama Lastri mengejutkan semua. Mereka langsung menanyakan "MAMA KENAPA?!"

Mama Lastri mengusap kepalanya yang masih terasa sedikit pening, lalu menatap ketiga anggota keluarganya, satu suaminya, dua anaknya.

"Mama pengen papa kayak Iqbaal.." ujaran mama Lastri yang dihadiahi tatapan bingung dari ketiganya.

"Lah? Apa hubungannya mama pingsan sama Iqbaal?-.-" Oke, (Namakamu) sedikit kesal. Meskipun, itu mamanya, tapi kan yaa... itu lah.

"Abis Iqbaal romantis banget sama kamu, Papa kan jarang ngeromantisin mama."

ASDFGHJKL!!!!

Anyink eskael.

***

(Namakamu), ia saat ini tengah berlari mengejar seseorang di hadapannya. Seseorang yang menangis hanya karnanya berpacaran dan melupakan dirinya untuk beberapa lama harinya, seseorang yang juga sangat berharga di hidupnya. Ia telah meninggalkan acara Mama dan Papa nya yang sedang Meet up bersama teman-temannya. Ia tak benar-benar hadir dalam acara itu, tapi memang benar kan? Bukankah mereka hanya takut dirinya kenapa-kenapa saat sendirian dirumah?  walaupun ada supirnya, Pak Hadi yang selalu mengantar keluarga (Namakamu), kecuali jika itu keluar kota, Pak Hadi pasti hanya menjaga rumah, sekaligus menyuruh Pak Satpam untuk menutup gerbang rumah. Bukankah mereka hanya tak ingin berpisah dengan dirinya? Dan, itu tak penting. (Namakamu) tak peduli acara itu, ia hanya ingin tetap fokus pada sekolahnya.

Iya, sekolah yang hampir fullday bersama Iqbaal.

"Maafin gue.." lirih (Namakamu) pelan, matanya juga mengeluarkan air mata sama seperti seseorang yang tengah dikejarnya.

Untungnya koridor sepi, kalau tidak kena imbas dimarah gue, karna lari-lari mengejar seseorang.

"KENAPA LU JAHAT SAMA GUE, (NAAAM)! KENAPA LU NINGGALIN GUE SECARA PERLAHAN!? KENAPA LU LEBIH MENTINGIN IQBAAL YANG BERPERAN SEBAGAI PACAR LU, BUKAN GUE YANG MEMPUNYAI PERAN YANG MUNGKIN PENTING DI HIDUP LU!!" teriak perempuan itu sembari meneteskan air matanya yang mulai sedikit mereda, tidak seperti tadi yang sangat deras.

(Namakamu) menatap sahabatnya dengan buliran air mata yang terus berjatuhan, menatapnya penuh penyesalan yang secara mendadak timbul dalam hatinya. "Vika.. Maafin gue, gue sayang sama lu. Bahkan melebihi sayang gue ke Iqbaal, vik, gue mohon, lu jangan egois.. lu jangan hanya memikirkan diri lu sendiri, gue punya banyak orang yang mungkin masih membutuhkan seorang (Namakamu) dalam hidupnya. Lu boleh buat punya sahabat baru lagi, lu boleh nge-lupain gue, sama seperti gue nge-lupain lu waktu gue bersama Iqbaal.."

Langkah (Namakamu) mendekat, namun langkahnya terhenti karena Vika segera menatap (Namakamu) penuh kebencian. "Jadi lu ngatain gue egois?! LU NGATAIN GUE EGOIS!?" Vika melangkah mendekat ke arah (Namakamu), lalu dengan secepat kilat,

[1] Aileen Dan Aline✨IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang