[32] (Namakamu) S, Iqbaal I

1.9K 279 98
                                    

Selamat membacaa📖📖🎉 (22)

👇👈👉👋👏👐

😚Chapter 32😚
"Cuma waktu sama lu, gue berasa selalu dicintai."

***

"Gue lebih milih untuk menjauh dari lu, karna kalo gue terlalu sayang sama lu, gue gak akan pernah bisa ngelepasin lu untuk seseorang di luar sana. " jawab (Namakamu) sedikit lirih.

Iqbaal kenapa? Iqbaal mau menjauh dari gue? Atau Iqbaal mau ninggalin gue? Atau apa? Gue takut, jika hal yang gue takutin itu terjadi yaitu kehilangan disaat gue benar-benar menyayangi dia. Itu sungguh menyakitkan dan menakutkan. Gue udah sayang sama Iqbaal, bahkan lebih dari rasa benci gue ke dia waktu masa-masa ketemu di tukang martabak.

ia tau jika ia munafik, dalam hati berujar bahwa ia benar-benar menyayangi Iqbaal, lalu yang keluar dari mulutnya adalah ia rela menjauh dari Iqbaal.

"Apasih yang lu ciptakan? Kenapa sampe ngebuat gue bener-bener sayang sama lu. Dan, ngerasa bahwa lu milik gue."

Seorang. Lanjut Iqbaal dalam hatinya.

"Gue gak nyiptain segala ramuan atau racikan sekaligus, gue hanya nyiptain hati gue yang hanya untuk lu."

***

Hari Kamis,

(Namakamu) tambah merasakan yang aneh dari Iqbaal. Ia merasakan bahwa Iqbaal semakin sedia siaga hanya untuknya dan padanya. Karena, hampir setiap jam,menit,detik, bahkan hari pun Iqbaal bersedia untuk menemaninya, dan sekarang, Iqbaal akan menginap dirumahnya dan melaksanakan kegiatan fullday bersamanya. Full. Tanpa adanya pengganggu apapun, karna mamanya dan papanya yang telah melihatnya pun langsung ingin pergi lagi menuju Cirebon yang mendadak ada pertemuan antara papanya dan klien yang ingin bekerja sama dengan kantornya.

Dan juga, Iqbaal tak masuk pula pada hari ini, karna ingin terus-menerus menjaga (Namakamu) dan melindungi (Namakamu) dari bahaya yang mungkin akan menimpanya. Dan, bunda Rike serta Ayah Herry mengiyakan itu, dan segera izin ke sekolah anaknya.

"Makasih baal buat semuanya." ujar (Namakamu) saat ia dan Iqbaal tengah menonton televisi, ya walaupun hanya Iqbaal saja yang dapat menonton, sedangkan dirimya hanya dapat mendengar saja. Ini juga kesalahannya juga, bukan? Lagian untuk apa waktu itu ia mencabut rumput dengan kasar sehingga menyebabkan tanahnya masuk ke dalam matanya?

Iqbaal yang masih sibuk dengan aktivitasnya yaitu, mengelus bahu (Namakamu) dengan lembut dengan sedikit menciumi rambut (Namakamu) yang berada di bahunya, Iqbaal pun hanya menjawab dengan deheman sesaat.
Tak berapa lama, Iqbaal mendorong kepala (Namakamu) pelan agar memberinya ruang untuk bergerak, dan bergerak menangkup pipi (Namakamu). "Makasih itu gak penting, yang terpenting itu kesembuhan kamu sekarang, (Namakamu) Aline Angela." ujarnya dan mengelus pipi (Namakamu). (Namakamu) tersenyum tipis, dan menatap Iqbaal, walaupun ia tau ia pasti hanya dapat menatap warna gelap di hadapannya, tapi hatinya menjawab bahwa ada Iqbaal dan otaknya menggambar Iqbaal di kepalanya.

Iqbaal sudah sangat tunduk pada seseorang di hadapannya sekarang, ia mengetahui itu dan mengakui itu. Ia bagaikan seorang pengawal yang setia pada ratunya dan (Namakamu) sebagai ratunya, Iqbaal sangat menyayangi seseorang di hadapannya saat ini.

[1] Aileen Dan Aline✨IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang